Sementara pupuk jenis urea, SP-36 dan ZA, realisasi penyalurannya sudah di atas 50 persen. Dengan rincian pupuk urea 53,01 persen, SP-36 50,89 persen dan ZA 62,23 persen. "Dari lima jenis pupuk bersubsidi, realisasi jenis NPK dan organik masih rendah,"ÃÂ kata Kepala Biro Perekonomian Setprov Sumbar, Wardarusmen kepada Padang Ekspres, kemarin.
"Dari Januari sampai Juni, memang berfluktuatif sesuai permintaan kabupaten/kota terhadap jenis pupuk bersubsidi itu,"ÃÂ ujarnya. Tahun ini, katanya, Sumbar mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi sebanyak 230.700 ton. Dengan rincian urea 82.300 ton, SP-36 30.900 ton, ZA 21.000 ton, NPK 72.500 ton dan organik 24.000 ton.
Sementara total pupuk bersubsidi yang telah direalisasikan adalah 101.559,44 ton. Dengan rincian urea 43.625,00 ton, SP-36 15.725,35 ton, ZA 13,067,55 ton, NPK 24.074,60 ton, organik 5.066,94 ton.
Untuk pupuk jenis urea, tahun ini terjadi pengurangan jika dibanding tahun lalu. Dari 94 ribu ton, berkurang menjadi 82.300 ton. Beda dengan pupuk jenis SP-36 naik dari 25.000 ton menjadi 30.900. Begitu juga ZA naik dari 17 ribu ton menjadi 21 ribu ton.
NPK juga meningkat dari 53 ribu ton menjadi 72.500 ton. Seterusnya pupuk organik meningkat dari 14.530 ton menjadi 24.000 ton. Secara total, alokasi pupuk dari tahun 2011 naik 13,35 persen dari 203.530 ton menjadi 230.700 ton. (ayu)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 38 Imigran Gelap Kembali Diamankan
Redaktur : Tim Redaksi