Penyanderaan Pilot Susi Air Bisa Mengganggu Hubungan Diplomatik RI-Selandia Baru

Sabtu, 27 Mei 2023 – 05:07 WIB
Pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang saat ini disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. ANTARA/HO

jpnn.com, JAKARTA - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana menyoroti belum ada upaya dari pemerintah Selandia Baru untuk membebaskan pilot Susi Air warga negara Selandia Baru Kapten Philip Mark Mahrtens dari penyanderaan OPM.

 Menurutnya, pemerintah Indonesia tentu akan memfasilitasi bila Selandia Baru akan melakukan berbagai cara membebaskan warganya.

BACA JUGA: Ini Kata Mayjen Izak Soal Upaya Pembebasan Pilot Susi Air yang Disandera KKB

"Masalahnya sampai hari ini saya tidak mendengar Selandia Baru minta ke pemerintah untukk dilibatkan. Kalau pemerintah Selandia Baru minta dilibatkan maka pemerintah tidak akan menolak. Justru kita akan memfasilitasi," ujar Hikmahanto di Jakarta (27/5).

Hikmahanto memberi contoh ketika pesawat Garuda Woyla disandera dan diturunkan di Don Muang Bangkok.

BACA JUGA: Pencarian Pilot Susi Air Dipusatkan di Wilayah Ini

Saat itu pemerintah minta untuk melakukan operasi pembebasan ke pemerintah Thailand dan dikabulkan.

"Jadi saya bertanya-tanya apakah Pemerintah Selandia Baru ini care tidak sih dengan warganya yang disandera? Jangan-jangan justru Selandia Baru membiarkan agar isu ini terekspos untuk kerugian Indonesia," tegasnya.

BACA JUGA: Saya Masih Hidup: Pilot Susi Air Minta Indonesia Tidak Lepas Bom di Papua

Sementara Jubir Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menilai tak mungkin jika suatu negara melakukan operasi militer pembebasan di negara lain.

"Apa mungkin menurunkan pasukan di teritorial negara lain," katanya.

Sebelumnya, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan, pihaknya terus melakukan semua yang bisa dilakukan untuk mendapatkan resolusi damai dan pembebasan yang aman bagi Mehrtens termasuk bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dan mengerahkan staf konsuler Selandia Baru.

Dalam pertemuannya dengan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia. Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, pihaknya menolak tawaran bantuan dari Selandia Baru, terkait pencarian pilot Susi Air.

"Mereka menawarkan bantuan, tetapi saya masih mampu menyelesaikan," katanya.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler