jpnn.com, DENPASAR - Polresta Denpasar masih menunggu hasil autopsi untuk menentukan penyebab pasti kematian mahasiswa asal Medan Alfi Salihatua Nababan (ASN/23 tahun) di Bali.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo mengatakan hingga saat ini penyidik tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban berdasarkan olah tempat kejadian perkara oleh penyidik saat jasad ASN ditemukan dalam kamarnya pada Sabtu, 18 November 2023.
BACA JUGA: Sahroni Minta Polisi Ungkap Tuntas Kasus Mahasiswa Asal Medan Tewas di Bali
"Dari hasil olah TKP, belum ditemukan tanda-tanda kekerasan, namun nanti semuanya akan kami koordinasikan dulu dengan autopsi yang dilakukan oleh RS Bhayangkara Medan baru nanti bisa kami simpulkan," kata Losa didampingi Kasi Humas Polresta Denpasar AKP Ketut Sukadi, Jumat.
Losa menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan RS Bhayangkara Medan untuk melakukan autopsi guna memenuhi permintaan keluarga guna mencari sebab kematian korban.
BACA JUGA: Mahasiswa Asal Medan Tewas Mengenaskan di Bali, Polisi Ungkap Fakta Ini
Hingga kini penyidik sudah memeriksa enam saksi dan mendalami keterangan saksi-saksi.
Saat ditanya terkait adanya dugaan pembunuhan dalam peristiwa kematian tersebut, Losa mengatakan masih menunggu hasil autopsi. Begitu pun dengan dugaan adanya tindakan bunuh diri.
BACA JUGA: Perampok Alfamart Ditangkap, Salah Satu Pelaku Tak Ada yang Menyangka
"Sampai saat ini dari hasil pemeriksaan saksi masih kami dalami. Kami juga masih menunggu hasil autopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan," katanya.
Penyidik pun telah mengamankan beberapa barang yang ditemukan dalam kamar kos korban di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
Dia tidak menyebutkan barang-barang tersebut. Namun, keberadaan barang-barang tersebut didalami oleh penyidik dengan meminta bantuan ahli sambil menunggu hasil autopsi terhadap jasad korban.
"Sementara ini memang ada beberapa yang kami amankan, semuanya kami masih lakukan pemeriksaan lebih dalam guna memastikan terkait dengan barang-barang tersebut," katanya.
Losa berjanji akan mengumumkan hasil autopsi jika tindakan penyelidikan terhadap kasus tersebut sudah sampai tahap kesimpulan.
Empat anggota Polresta Denpasar telah dikirim ke Medan untuk mengambil keterangan dari pihak keluarga dan juga hasil autopsi.
Sebelumnya, pada Sabtu (18/11), jasad korban ASN (23) ditemukan oleh pemilik kos bernama Nyoman Risup Artana (43) yang melihat kamar korban dipenuhi dengan lalat hijau.
Saksi saat itu berusaha mengetuk pintu kamar kos korban, tetapi tidak ada respons.
Saksi yang juga melihat ada darah keluar dari bawah pintu kamar kos langsung melapor ke Polsek Kuta Selatan.
Setelah petugas kepolisian tiba di lokasi dan membuka kamar indekos dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam, korban ditemukan dalam keadaan terlilit tali di dalam kamar indekosnya.
Setelah diketahui korban meninggal dalam keadaan seperti itu, keluarga meminta tidak dilakukan autopsi.
Namun, belakangan surat pernyataan tidak melakukan autopsi dicabut kembali karena keluarga menilai ada yang janggal dalam kasus tersebut. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Pj Gubernur DKI Dijaga Ketat TNI-Polri, Ada Apa, Nih?
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti