Penyebab Tol Cipali Km 40-86 Rawan Kecelakaan

Rabu, 11 Desember 2019 – 17:39 WIB
Dirlantas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi mengecek kendaraan dinas untuk Operasi Lilin 2019 di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (11/12). Foto: ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

jpnn.com, BANDUNG - Ditlantas Polda Jawa Barat mengimbau masyarakat yang akan menggunakan Tol Cipali untuk mewaspadai kecelakaan yang rawan terjadi di KM 40 hingga KM 86.

"Yang diprioritaskan tetap di Cipali km 40-86, itu rawan laka (kecelakaan), ada rawan pelanggaran lalu lintas juga," kata Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Eddy Djunaedi di Mapolda Jawa Barat, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Rabu (11/12).

BACA JUGA: Kata Operator Tol Cipali 80 Persen Kecelakaan Akibat Kelalaian Orang

Menjelang liburan akhir tahun, menurutnya, banyak masyarakat yang akan menggunakan tol tersebut. Sehingga dalam Operasi Lilin 2019 ini, menurutnya masyarakat perlu waspada saat menggunakan tol yang jaraknya cukup panjang itu.

"Karena tol itu panjangnya 187 kilometer, maka saya minta masyarakat untuk istirahat, harus dipaksakan untuk istirahat. Jangan dipaksakan tetap mengemudi sehingga kecelakaan," kata Eddy.

BACA JUGA: Kabar Terbaru dari Polisi soal Kecelakaan Maut di Tol Cipali

Kerawanan tersebut menurutnya berdasarkan titik jenuh yang kerap dialami pengemudi di kawasan itu. Namun ketika lelah, ia meminta pengemudi untuk tidak istirahat di bahu jalan, karena hal tersebut merupakan pelanggaran yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan.

"Istirahatlah di rest area, jangan di bahu jalan, kalau rest areanya penuh, cari lagi rest area selanjutnya," katanya.

Selain itu, ia mengatakan pihaknya akan melakukan berbagai rekayasa lalu lintas apabila diperlukan karena kepadatan yang terjadi di Tol Cipali. Namun untuk rekayasa lalu lintas satu arah, menurutnya kewenangan tersebut ada di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

"Ketika ada kepadatan kami akan buka contraflow, satu lajur saja, kemudian kami akan melakukan one way jika itu diperlukan, tapi kewenangannya itu ada di Korlantas," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler