jpnn.com, JAKARTA - PT Astra International Tbk (ASII) membukukan laba bersih sebesar Rp 10,38 triliun pada semester pertama tahun ini.
Angka tersebut meningkat sebelas persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 9,34 triliun.
BACA JUGA: Cengkeraman Grup Astra di Pasar Mobil Mulai Lemah
Lonjakan laba bersih disebabkan peningkatan kontribusi dari bisnis alat berat dan pertambangan serta jasa keuangan grup yang melebihi dari yang dapat diimbangi oleh pelemahan kontribusi dari kegiatan operasional, agribisnis dan infrastruktur.
Sementara itu, pendapatan Astra juga meningkat 15 persen menjadi Rp 112 triliun dibandingkan periode yang sama 2017 lalu yang sebesar Rp 98,03 triliun.
BACA JUGA: Absen di GIIAS 2018, Adira Finance Tak Takut Sepi Order
"Dengan peningkatan pendapatan terutama dari bisnis alat berat dan pertambangan," ujar Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto, Kamis (26/7).
Peningkatan kinerja tersebut turut berimbas terhadap laba bersih per saham yang meningkat sebelas persen menjadi Rp 257 dari sebelumnya Rp 231.
BACA JUGA: Kurang Kuat Bersaing, Penjualan Mobil Grup Astra Melemah
Untuk ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 127 triliun.
Angka itu naik tiga persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 123,7 triliun.
Prijono menambahkan, nilai aset bersih per saham juga naik tiga persen menjadi Rp 3.155 dari posisi sebelumnya Rp 3.058.
“Kinerja Grup Astra hingga akhir tahun 2018 diperkirakan cukup baik, didukung dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan harga batu bara yang stabil. Persaingan di pasar mobil dan melemahnya harga minyak kelapa sawit menjadi perhatian,” kata Prijono. (mys/jpc/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FIF Yakin Pembiayaan Kredit Motor Tahun Ini Rp 38 Triliun
Redaktur & Reporter : Ragil