jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum GNPF (Gerakan Nasional Pengawal Fatwa) Ulama Yusuf Muhammad Martak mengaku dirinya menjadi sasaran sebaran fitnah dan hoaks usai menyatakan dukungan kepada Prabowo Subinato - Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.
Salah satunya adalah tentang dirinya sebagai pemegang saham PT Lapindo Brantas yang bermasalah.
BACA JUGA: Sentilan Ical untuk Golkar demi Hadapi Pemilu 2019
Namun, dia langsung membantah semua tudingan itu. Yusuf juga mengaku telah mengetahui sosok penyebar hoaks tersebut.
“Jadi ini orangnya (penyebar hoaks) bernama Zeng Kacang yang berada di Surabaya, Jawa Timur,” ujar dia di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (24/9).
BACA JUGA: GNPF Ulama Sarankan BPIP Belajar Pancasila ke Habib Rizieq
Yusuf Martak mengatakan, dia akan mencari sampai dapat sosok penyebar hoaks tersebut.
“Jangan salahkan kalau terjadi apa-apa karena saya harus cari tahu siapa dia, siapa yang bayar, kenal saja tidak,” sebutnya.
BACA JUGA: Fokus Garap Sembilan Daerah Tempat Jokowi Kalah
Dia pun menerangkan, sebelumnya pernah menjabat sebagai Vice President bidang Government Relation di PT Energi Mega Persada yang memang menjadi pemegang saham terbesar PT Lapindo Brantas.
PT Energi Mega Persada dimiliki oleh Bakrie Group di bawah kepemilikan Aburizal Bakrie.
“Saya pernah diminta menjadi Vice President bidang Government Relation di PT Energi Mega Persada sejak 2004 hingga akhir 2012 sehingga saya tidak tahu menahu soal hutang PT Lapindo Brantas,” imbuhnya.
Yusuf juga meminta pihak kepolisian mengusut tuntas penyebaran isu tersebut.
“Saya mohon kepolisian dan pemerintah sebagai pemegang wewenang bisa menyelesaikannya, jangan karena saya oposisi terus dibiarkan,” tandas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Ingatkan Pegawai Istana Bersikap Netral di Pilpres
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan