jpnn.com - BONDOWOSO - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengingatkan bahaya peredaran narkoba yang sudah menyentuh anak-anak di Indonesia. Bukan sekadar usia sekolah, sampai Taman Kanak-Kanak (TK) pun jadi sasaran barang haram itu.
Karena itu, dia mengajak masyarakat untuk antisipasi dan tidak mudah membeli jajanan yang terindikasi bisa menimbulkan ketagihan. Apalagi, sampai menerima jajanan yang ditawarkan dengan gratis.
BACA JUGA: PP Rokok Sudah Adopsi Ketentuan Konvensi Pengendalian Tembakau
“Sekarang yang disasar anak PAUD dan TK. Rupanya seperti permen, harganya murah. Sekali dua kali bahkan diberikan gratis, tapi setelah itu dipaksa membeli, karena sudah ketagihan,” tuturnya dalam deklarasi Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) dan ikrar Pemuda Santri Bondowoso anti-narkoba, di Tangsil Wetan, Bondowoso, Sabtu (27/8) sore.
Efek domino dari jajanan berupa permen yang dikonsumsi oleh anak TK dan usia dini ini, menurutnya cukup berbahaya. Sebab, bisa merusak mental generasi penerus bangsa.
BACA JUGA: TNI AU Kekurangan Pesawat untuk Jaga Perbatasan
"Kalau sudah ketagihan, nanti anak-anak akan dipaksa mencuri untuk membeli. Efeknya, anak-anak akan melakukan kriminalitas usia dini, mau jadi apa nanti generasi penerus bangsa ini," tuturnya.
Karena itu, dia mengajak lahirnya Baanar tidak awu-awu atau hanya sekadar ada dan deklarasi. Tapi, efek gerakannya harus bisa menyentuh lapisan paling terkecil.
BACA JUGA: Prof Jimly Tak Setuju DPR Bikin Sekolah Parlemen
"Setelah deklarasi tidak diam, tapi ikut bergerak, menyelamatkan generasi bangsa dari peredaran narkoba," tandasnya.(dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lebih Dekat dengan Pencipta Mukidi, Tokoh Lucu yang Sedang Hits
Redaktur : Tim Redaksi