jpnn.com, JAKARTA - Badan Informasi Geospasial (BIG) bersama Badan Restorasi Gambut (BRG), saat ini tengah membuat Peta gambut skala besar, yang akan dijadikan acuan dalam teknis pelaksanaan program restorasi gambut.
Peta tersebut adalah peta hidrotopografi dan peta penutup lahan, yang bisa menunjukkan posisi air, aliran air di lahan gambut dan apa saja yang ada di atasnya.
BACA JUGA: Baru Bebas, Ustaz Alfian Tanjung Kembali Dibekuk Polisi
“Kami sekarang bergerak di seluruh wilayah Indonesia, pakai skala 50 ribu,” ujar Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik, Badan Informasi Geospasial (BIG) Nurwadjedi saat dihubungi, Kamis (7/9).
Dia menjelaskan, dalam melakukan pemetaan di lahan gambut, BIG menggunakan teknologi Light Detection and Ranging (LiDAR) untuk menyiasati kesulitan di lapangan.
BACA JUGA: Pelapor Kaesang Pangarep Terancam Pasal Berlapis
“Kesulitan kalau di gambut itu medannya berat ya. Teknologi LiDAR kan teknologi terkini dan terbaik dari yang ada untuk pemetaan dengan skala besar,” tutur Nurwadjedi
Saat ini, belum semua peta kawasan hidrologis gambut skala besar selesai dibuat. Bulan lalu BRG baru menyerahkan empat peta Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG) yang ada di empat kabupaten prioritas restorasi gambut Ogan Komering Ilir, Musi Banyuasin, Kepulauan Meranti, dan Pulang Pisau.
BACA JUGA: Bang Akbar Makin Was-was soal Elektabilitas Golkar
Regulasi gambut yang sebelumya masih mengacu pada peta berskala 1:250.000 telah mendapat banyak kritikan, karena dianggap tidak bisa menjadi dasar justifikasi pemetaan lahan gambut yang sesungguhnya.
"Jika regulasi gambut ‘dipaksa’ hanya dengan mengacu pada peta yang tidak kompatibel, ke depan timbul banyak masalah karena regulasi gambut pemerintah tidak dibuat atas dasar data-data dan fakta-fakta," kata dia.
Karena itu, peta kawasan gambut skala besar, lengkap dengan hidrotopografi dan tutupan lahan yang tengah digarap BRG dan BIG, sangat dibutuhkan.
Saat ini BIG tengah bergerak di Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Nusa Tenggara.
“Diharapkan tahun ini, empat wilayah besar itu selesai, ke depan sisanya, Jawa, Papua, dan Maluku. Ya mudah-mudahan bisa kami selesaikan itu, sesuai target Perpres pada 2019,” tandas dia.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Komunikasi Publik Pemerintah Masih Sangat Lemah
Redaktur & Reporter : Yessy