Penyelidik Dianggap Tidak Sah, Ini Tanggapan KPK

Kamis, 12 Februari 2015 – 17:26 WIB
Tim Kuasa Hukum KPK. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - ‎JAKARTA - Kuasa hukum Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan, Fredrich Yunadi menyatakan kesaksian Iguh Sipurba yang dihadirkan sebagai saksi oleh kubu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuka borok lembaga antikorupsi tersebut.

"Justru kesaksian ini membuka boroknya mereka. Jadi membuka pelanggaran mereka, melakukan pemerkosaan hukum," kata Fredrich usai persidangan praperadilan Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (12/2).

BACA JUGA: Penyerangan Kampung Ustaz Arifin, Serahkan ke Polri

Fredrich menjelaskan Iguh adalah penyelidik yang tidak sah. Karena, sambung Fredrich, Iguh bukan berasal dari kepolisian. "Itu tidak boleh 100 persen," ujarnya.

Karena dinilai tidak sah menjadi penyidik, Fredrich menyatakan pihaknya akan melaporkan Iguh ke Bareskrim Mabes Polri. "Segera penyelidik ini akan kita laporkan ke Bareskrim," tegasnya.

BACA JUGA: Kebijakan Menteri Susi Bikin DPR Panen Keluhan Dari Nelayan

Sementara itu, kuasa hukum KPK, Rasamala Aritonang menyatakan KPK berhak mengangkat penyelidik, penyidik, maupun penuntut umum. Hal itu diatur dalam Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK.

"Pertanyaannya, penyelidik yang bagaimana yang bisa diangkat? KPK dalam mengangkat penyelidik sudah melatih terlebih dahulu dan perlu dipahami bahwa aspek tindak pidana korupsi tidak hanya melulu mengenai aspek hukum. ‎Jadi saling melengkapi satu sama lainnya," tuturnya.

BACA JUGA: Wakapolri Anggap Kepolisian sedang Diuji Tuhan

Rasamala menyatakan Iguh dijadikan saksi karena memahami proses penyelidikan Budi Gunawan. "Memahami proses penyelidikan sampai ditetapkan tersangka oleh penyelidik yang menangani tindak pidana korupsi yang dilakukan pemohon (Budi Gunawan)," ucapnya. (gil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahu Pojok Magelang: Mentraktir Bu Ani Malah Ditraktir SBY


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler