Penyelidikan Kematian Singa Michael Buntu

Jumat, 10 Januari 2014 – 16:31 WIB

jpnn.com - KEMATIAN singa Afrika koleksi Kebun Binatang Surabaya (KBS) bernama Michael yang tewas tergantung sling baja pada Selasa (7/1) lalu masih menjadi misteri. Meski sudah memeriksa tujuh orang saksi, hingga kini penyidik Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Satreskrim Polrestabes Surabaya  masih menemui jalan buntu. Korps baju cokelat itu masih kesulitan mengungkap kematian Michael.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Farman mengungkapkan masih menunggu hasil pemeriksaan organ singa. Setelah tewas, tubuh singa itu dibelah dan beberapa organ vitalnya dibawa ke Unair untuk pemeriksaan lebih lanjut .

BACA JUGA: Wali Kota Parepare: Jangan Tergoda Rayuan Caleg

"Kami masih tunggu hasil pemeriksaan dari patologi Unair untuk melihat kandungan dalam organ singa itu," kata Farman Kamis (9/1) seperti dilansir Jawa Pos Jumat (10/1).

Polisi juga sudah mendapat informasi dari drh Liang Kaspe dan drh Rahmat Suharta tentang hasil otopsi singa itu. Singa tersebut mati dengan kondisi paru-paru kekurangan oksigen. Kondisi itu disebut pula anoksia.

BACA JUGA: Bupati Terlibat Suap, Warga Tojo Una-Una Sambangi KPK

Farman juga membandingkan kondisi singa yang tergantung itu dengan sejumlah peristiwa orang tewas dengan kondisi leher terjerat. Selain paru-paru kekurangan oksigen, lidahnya selalu menjulur.

Itu juga terlihat dari foto-foto yang diterima polisi. "Lidah singa itu juga menjulur. Itu sesuai foto yang kami terima," ujarnya. Pada saat polisi datang, singa sudah masuk ke ruang otopsi dan tidak berada di kandang lagi.

BACA JUGA: Gunung Merapi di Sumbar Waspada Level II

Selain itu, polisi menaruh perhatian serius pada bentuk, ukuran, dan kondisi kandang Michael. Setelah diukur dengan saksama, ada kemungkinan singa tersebut terjerat. Tubuh Michael setinggi 3 meter cukup untuk menjangkau sling baja yang menggantung pada kandang tersebut. "Tapi, semua itu masih kami dalami lagi," tuturnya.

Kanittipiter Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Bagus Kadek menambahkan, hari ini dijadwalkan pemanggilan seorang saksi lagi dari petugas keamanan KBS. Kesaksian itu diperlukan untuk memperjelas perkara kematian Michael tersebut. "Akan kami perdalam juga siapa saja yang berjaga pada malam kejadian," ungkapnya.

Selain kondisi singa yang kekurangan oksigen dan luka jerat sling baja pada lehernya, ada temuan lain yang diungkapkan saksi. Pada leher singa itu juga ditemukan bekas cakaran oleh kukunya sendiri.

Kadek menuturkan, penyelidikan kematian Michael itu memang tidak bisa segera tuntas. Sebab, sejak awal polisi kehilangan banyak petunjuk. Di antaranya, singa sudah dipindah dari lokasi kejadian sebelum polisi datang. "Karena TKP sudah rusak, jadi harus pelan-pelan menyelidikinya," imbuh dia. (jun/nw/mas)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyuwangi Siapkan Rp 55,2 M untuk Jamin Kesehatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler