Penyelidikan mengenai kematian seorang warga Pribumi Australia Wayne Fella Morrison menyimpulkan adanya "serangkaian kegagalan serius" dalam penahanan pertama warga Aborigin di kantor polisi dan penjara dengan keamanan ketat di Australia Selatan.

Kesimpulan dari penyelidikan selama lima tahun tersebut diumumkan oleh Wakil Kepala Koroner negara bagian Australia Selatan, Jayne Basheer, pekan lalu terkait kematian Wayne di tahun 2016.

BACA JUGA: Hewan Platipus Dikembalikan Ke Taman Nasional Sydney Setelah Menghilang Puluhan Tahun

Peringatan kepada warga Pribumi Aborigin dan Torres Strait Islander jika artikel ini memuat foto-foto orang yang sudah meninggal

Penyelidikan terkait kematian Wayne, usia 29 tahun saat itu, pertama kali dilakukan di tahun 2018.

BACA JUGA: Hadir di Australia, AMPI Siap Kawal Airlangga di Pilpres 2024

Jayne mengatakan kematian Wayne seharusnya bisa dicegah, sementara kondisinya saat ditahan di kantor polisi di Holden Hill, kota Adelaide, "tidak berperikemanusiaan dan barbar".

"Kondisinya lebih bersifat seperti hukuman atau penahanan sendirian yang terisolasi," kata Jayne dalam laporannya.

BACA JUGA: Reaksi Eksil Politik Indonesia di Luar Negeri Disebut Bukan Pengkhianat Negara

"Sangat mengejutkan di abad ke-21, seseorang, termasuk tahanan, akan ditempatkan dalam kondisi seburuk itu semalaman."

"Penggunaan sel untuk menahan seseorang semalaman seharusnya dilarang."

Wayne meninggal di Rumah Sakit Royal Adelaide di bulan September 2016, tiga hari  setelah ditemukan tidak sadarkan diri di van milik Yatala Labour Prison.

Wayne, yang kondisi kesehatan mentalnya menurun, diborgol angan dan kakinya, sementara kepalanya ditutup, dan dalam keadaan tertelungkup setelah disebutkan ia melawan petugas penjara.

Ia dinyatakan menderita serangan jantung karena mengalami stres psikologis dan fisik.

"Bukti yang kami terima dalam penyelidikan menunjukkan adanya serangkaian kegagalan serius dalam hubungannya terhadap penanganan Wayne ketika dia ditahan oleh Departemen Layanan Penjara (DCS)," kata Jayne.

Jayne engatakan kegagalan tersebut terjadi "hampir di semua tahapan saat penahanan Morrison" , termasuk saat ia berada di sel kantor polisi Holden Hill, sel kantor polisi Elizabeth dan penjara Yatala.

Menurut Jayne, mereka yang ditahan di Holden Hill ditempatkan selama 24 jam di sel yang tidak mendapat sinar matahari, tidak memiliki akses untuk berolahraga, membaca atau menonton televisi, serta tidak diizinkan mendapat kunjungan dari keluarga.

Ia juga mengatakan departemen layanan penjara gagal mengidentifikasi Wayne sebagai Warga Pribumi Australia dan tidak bisa memberikan dokumen pengecekan risiko yang yang wajib dilakukan.

"Dokumen yang tidak ada ini tidak pernah berhasil ditemukan," katanya.

"Fakta bahwa dokumen seperti ini tidak bisa disertakan dalam penyelidikan koroner mengenai kematian tahanan warga Pribumi seharusnya sudah menimbulkan tanda tanya."

Jayne membuat serangkaian rekomendasi, termasuk pembentukan badan penyelidikan independen untuk melakukan kajian lengkap terkait penahanan fisik dan pemberian bantuan keselamatan.

"Sejumlah kegagalan yang ada membuat saya berkesimpulan tidaklah tepat DCS untuk memperbaiki kegagalan mereka sendiri dan pengawasan independen diperlukan," katanya.

Dia menambahkan di saat Wayne meninggal, petugas penjara sudah "disyaratkan" oleh departemen untuk mendapatkan pelatihan terkait penahanan fisik.

"Namun bukti yang tidak terbantahkan menunjukkan apa yang seharusnya dilakukan tersebut tidak dilaksanakan," katanya.Perlunya pelatihan bagi semua petugas penjara

Jayne memberikan rekomendasi agar semua petugas penjara dilarang melakukan tugas operasional sampai semuanya mengikuti program pelatihan mengenai Teknik Melakukan Penahanan Fisik Bersifat Defensif, serta memiliki sertifikat untuk bisa melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Ia juga merekomendasikan agar semua tahanan warga Pribumi Australia yang baru pertama kali ditahan ditempatkan di sel bersama yang lain.

Jika terpaksa ditempatkan di sel sendiri, maka Jasa Kesehatan Penjara Australia Selatan harus mendapat pemberitahuan.

Selama penyelidikan juga diungkapkan bahwa petugas penjara yang ada dalam mobil van ketika itu tidak memberikan pernyataan kepada polisi dan banyak yang menolak memberikan kesaksian, dengan alasan bisa menunjukkan kesalahan mereka sendiri.

Ini membuat pengacara yang mewakili keluarga Wayne meminta rekomendasi agar DCS menjatuhkan hukuman disipliner terhadap petugas penjara, lima di antara mereka dilaporkan ke Kantor Penuntut Umum untuk diselidiki secara kriminal.

Namun Jayne mengatakan menurut Undang-undang Koroner, dia tidak bisa melakukan hal seperti itu.

Keluarga Wayne juga meminta kepada Jayne untuk menyatakan jika DCS gagal menerapkan rekomendasi yang sudah dibuat oleh Royal Commission mengenai Kematian Warga Pribumi Australia dalam Tahanan. 

"Kajian mengenai penerapan rekomendasi Royal Commission mengenai Penjara Yatal bukanlah bagian utama dari penyelidikan ini dan tidaklah memerlukan pendekatan mengenai bagaimana pemerintah bekerja," kata Jayne.

"Tidaklah tepat untuk memberikan rekomendasi mengenai hal tersebut."

ABC sudah menghubungi Department of Correctional Services (DCS) untuk memberikan komentar.

Artikel ini diproduksi oleh Sastra Wijaya dari ABC News

BACA ARTIKEL LAINNYA... India Jadi Negara Peminum Wiski Terbanyak di Dunia, Mengalahkan Prancis

Berita Terkait