JAKARTA -- Disparitas harga premium yang tinggi, antara harga dalam negeri dengan luar negeri, berdampak rawan penyelundupan. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali, Rabu (28/3), di Jakarta.
SDA membeberkan perbandingan harga premium Indonesia dengan harga di negara lain. Ia menyebutkan bahwa di Inggris per liter Rp19.872, Australia Rp19.200, Kanada Rp11.500, Jepang Rp9.192, Amerika Serikat Rp8.700, Singapura Rp11.566, Thailand Rp8.777, Vietnam Rp7759, dan Indonesia Rp6000. "Itu kalau jadi naik," katanya.
Tapi ditanya bila dibandingkan dengan Arab Saudi yang merupakan negara penghasil minyak sama seperti Indonesia, namun harga BBM-nya lebih murah, SDA punya jawaban tersendiri. "(Di Arab) Tidak kena pajak. Dia berapa juta barel, berapa juta penduduk dibanding dengan Indonesia," katanya lagi.
Nah, dia menjelaskan lagi, disparitas harga BBM dunia, itu memunculkan rawannya aksi penyelundupan. "Ini ya, yang disebut ada perbedaan harga, antara harga Indonesia dengan harga internaisonal. Akibatnya selain dinikmati subsidi ini oleh pemilik kendaraan orang kaya, juga dinikmati para penyelundup," katanya.
"Ada disparitas tinggi. Ini nikmat sekali bagi spekulan. Beli Rp6 ribu jual (ke luar negeri) Rp10 ribu," katanya mencontohkan. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Syarat Kenaikan Harga BBM Bisa Ditunda
Redaktur : Tim Redaksi