jpnn.com - JAKARTA -- Aktivis 1990 Irwan S menantang Progress 98 menyerahkan bukti kepada Kejaksaan Agung bahkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi, jika memang benar Joko Widodo terlibat dugaan korupsi pengadaan Bus Transjakarta di Dinas Perhubungan DKI Jakarta tahun anggaran 2013. Dia minta agar pihak yang menyerang Jokowi tidak hanya mengandalkan opini.
"Ketimbang bermain-main dengan opini," kata Irwan di sela-sela sebuah jumpa pers di Jakarta, Senin (13/10).
BACA JUGA: Semua Fraksi di MPR Bulat Sukseskan Pelantikan Presiden
Dia mengatakan, kalau memiliki bukti keterlibatan Jokowi silahkan saja serahkan kepada Kejagung atau KPK, supaya kedua lembaga itu mengambil langkah hukum.
"Kalau memang Jokowi terlibat, saya pikir silahkan saja. Tapi, kalau bermain-main opini, ini kan orang jadi berprasangka jika presiden terpilih itu terlibat," ungkapnya.
BACA JUGA: Kuasa Hukum IM2 Belum Terima Salinan Putusan MA
Sebelumnya diberitakan, Ketua Progress 98 Faizal Assegaf menyebut Jaksa Agung, Basrief Arief seorang makelar kasus karena melindungi Presiden terpilih Jokowi dan tidak transparan dalam kasus korupsi pengadaan bus Transjakarta.
"Jaksa Agung itu seorang makelar kasus, tidak pernah memeriksa Jokowi dalam kasus Transjakarta, tapi sudah menyimpulkan bahwa Jokowi tidak terlibat," kata Faizal dalam konferensi pers di Phoenam Cafe, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (13/10). (boy/jpnn)
BACA JUGA: Ini Penyebab Semua Instansi Belum Umumkan Kelulusan CPNS
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum FPI Klaim Ada Anggotanya Dilindas Motor Sabhara
Redaktur : Tim Redaksi