Penyesalan Mahasiswi Jadi PSK, Baru Dapat Pelanggan Sudah Digerebek

Senin, 29 Agustus 2016 – 07:29 WIB
Kasubag Humas Kompol Lily Djafar (kiri) menanyai para tersangka dari kiri; mucikari Nofiarini, mahasiswi Daniar dan Sinta. Foto Satria Nugaraha/Radar Surabaya/JPNN.com

jpnn.com - JPNN.com - Peristiwa yang dialami Sinta, 20 dan Daniar, 19, tak akan pernah dilupakan. Dua mahasiswi perguruan tinggi swasta di Surabaya, Jawa Timur itu baru saja tergoda rayuan temannya. 

Saat hendak melayani pelanggan pertamanya, ia langsung digerebek. 

BACA JUGA: Dramatis! Anak Kepala Suku Itu Dikejar, Didor, Tumbang Tak Jauh dari Rumahnya

"Saya baru kali ini dapat order setelah saya sepakat. Saya kaget setelah karena digerebek, saya menyesal," kata Sinta seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group). 

Sinta dan Daniar dibekuk Unit Pelindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya pada Kamis (25/8) malam di Hotel Neo di Jalan Jawa, Surabaya. 

BACA JUGA: Patra Nirbhaya Pratama untuk HCML

Ia diduga masuk dalam jaringan prostitusi. Selain Sinta dan Daniar, polisi juga membekuk Nofiarini, 28, yang diduga sebagai muncikari. 

Sinta menjelaskan, dirinya tidak berniat ingin menjadi ayam kampus. Tapi karena kiriman uang kuliah telat datang, tawaran dari Nofiarini pun diterimanya. 

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri, Mengapa Pelaku Bawa Pisau Kejar Pastor? Masih Misteri

Dia juga mengaku jika tidak langsung menerima tawaran Nofiarini untuk melayani pria hidung belang. Dia berpikir dulu sebelum menerima tawaran itu.

"Saya semester lima di sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya. Saya  mengenal Nofiarini lantaran teman kos saya," katanya. 

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Komisaris Polisi (Kompol) Lily Djafar mengatakan, pengungkapan kasus prostitusi ini berawal dari informasi dijalankan melalui media sosial (medsos).

"Setelah itu, kami melakukan penyelidikan hingga akhirnya mengetahui modus jaringan ini," katanya.

Lily menjelaskan dalam menjalankan aksinya, Nofiarini biasa mencari lelaki hidung belang melalui media facebook dan BBM.

Dia biasa menawarkan pelanggan dengan cara mengirimkan foto. Tergantung pelanggan mau memilih yang mana. Setelah pelanggan sepakat, obrolan dilanjutkan dengan BBM. 

"Jadi di facebook hanya pengenalan saja, setelah itu proses tawar menawar dan booking dilanjutkan lewat obrolan BBM," lanjut Lily.

Dia mengatakan untuk sekali kencan, Nofiarini biasa mematok harga Rp 1,3 juta untuk satu anak buahnya. Tarif ini belum termasuk harga sewa kamar hotel. (jpg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indahnya Toleransi, 100 Umat Muslim Ikuti Pengajian di Halaman Gereja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler