jpnn.com, JAKARTA - Salah satu pekerjaan rumah terbesar Polri adalah mengungkap kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Pasalnya, hampir setahun kasus bergulir, polisi belum bisa mengungkap siapa pelakunya.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, dalam mengusut kasus itu mereka telah menggandeng KPK.
BACA JUGA: Polri Harus Jamin Kasus Puisi Sukmawati Diproses
“Beberapa bulan yang lalu kami sudah dibantu KPK untuk memberikan informasi terkait. Jadi ada beberapa penyidik andal dari KPK yang sudah ditugaskan untuk membantu kasus ini,” tegas dia di Mabes Polri, Senin (9/4).
Dengan begitu, dia memastikan Polri tak main-main dalam upaya pengungkapan kasus tersebut. “Kami kerja keras untuk ini. Polri ingin kasus ini terungkap cepat,” terang dia.
BACA JUGA: Polri Wajib Merespons Laporan Soal Puisi Sukmawati
Namun Iqbal mengakui, tak semua kasus bisa cepat terungkap. Dia kemudian mencontohkan kasus lain yang belum terungkap. Di antaranya pembunuhan mahasiswa di Jakarta Barat yang sudah lima tahun belum terungkap, lalu ada kasus kematian Akseyna di Depok, dan kasus di luar negeri seperti pengeboman kantor Kedubes Indonesia di Paris.
Semuanya, kata Iqbal memiliki tingkat kesulitan hingga memang perlu waktu untuk mengungkapnya. Sama seperti kasus Novel yang punya tingkat kesulitan berbeda.
BACA JUGA: Polri Optimistis Kepadatan Brexit Berkurang
“Yang jelas, hari demi hari tim yang dibentuk itu sudah bekerja. Doakan saja cepat terungkap dan kami bekerja keras. Tolong dicatat kami sangat bekerja keras untuk menuntaskan kasus ini. Mohon doanya,” tambah dia.
Diketahui, Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal setelah menunaikan salat subuh berjemaah di masjid dekat rumahnya pada 11 April 2017 lalu.(mg1/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Para polisi di Polres Ini Bakal Dapat Tambahan Tunjangan
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan