jpnn.com, BANDUNG - Program aplikasi cerdas pertanian yang kini tengah disosialisasikan Kementerian Pertanian diyakini mampu mendongkrak kapasitas penyuluh dan petani.
Kolaborasi aspek teknologi dan informasi pada sektor pertanian, membuat aktivitas para penyuluh maupun petani makin mudah. Baik itu dalam hal akses informasi, data, hingga program-program strategis pusat.
BACA JUGA: Suami Tak Ada di Rumah, Istri Sering Main Kuda-kudaan dengan Pria Lain
Ketua Panitia Giat Sosialisasi Pengembangan Teknologi Informasi Regional 1 I Wayan Ediana mengatakan bahwa tujuan dari giat yang digelar Kamis (14/10) hingga Jumat (15/10), untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluh pendamping dalam penguasaan teknologi informasi.
"Pengusaaan dan peningkatan penggunaan teknologi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kapasitas ilmu pendamping (petani)," ujar Wayan Ediana, Minggu (17/10).
BACA JUGA: Ingat Kasus Pedagang Korban Penganiayaan Preman yang Jadi Tersangka? Nih Info Terbarunya
"Sehingga diharapkan mereka ini mampu membantu poktan atau gapoktan di wilayah IPDMIP. Makin meningkat kapasitas SDM-nya," lanjut Wayan.
Dia berharap dari sosialisasi ini mereka mampu mengakses dan mengusai TI, baik yang berbasis aplikasi android maupun website.
Tujuannya untuk mendukung entitas penyelenggaraan kegiatan pertanian dalam rangka memberdayakan petani di daerahnya.
"Kegiatan sendiri mengundang 191 orang. Terdiri dari unsur kepala bidang, seksi, atau kepala upt yang menangani penyuluhan," kata dia.
Senada, Sekretaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat M Ruslan U Esfa mengatakan penguasaan teknologi merupakan hal penting untuk mencapai swasembada pangan karena bisa meningkatkan produktivitas para petani.
"Salah satu tujuan dari IPDMIP adalah meningkatkan kapasitas SDM petani melalui penguasaan teknologi," jelasnya.
Koordinator Kelompok Penyelenggaraan Penyuluh Joko Samiyono memaparkan bahwa pihaknya berkomitmen mendorong para penyuluh untuk mendukung petani secara teknis pada subsektor tanaman pangan, hortikultura, peternakan, perkebunan, sarana dan prasarana pertanian dan perkarantinaan.
Melalui giat seperti ini, kata Joko, penyuluh diharapkan berpartisipasi aktif dalam program penelitian dengan penyebarluasan teknologi inovasi pertanian melalui media yang efektif menjangkau sasaran luas seperti media audiovisual dan media sosial.
Dijelaskan Joko, peran penyuluh pertanian sebagai pendamping petani saat ini, tidak hanya pendampingan dari hulu ke hilir, juga pascapanen. Dengan didampinginya petani dalam pendistribusian produk pertanian diharapkan lebih banyak menguntungkan petani.
"Apalagi diperkuat dengan aplikasi cerdas pertanian seperti sekarang," lanjut Joko.
Dia mengingatkan bahwa petani di seluruh Indonesia mendambakan penyuluh cerdas dan kreatif untuk mengembangkan potensi pertanian, atasi kendala dan tantangan serta mendukung pengembangan pertanian dari hulu ke hilir.
"Output yang kita harapkan para petani makin meningkatkan produktivitas di lahan pertaniannya," tutup dia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi meminta para penyuluh harus aktif mengakses dan mengikuti berbagai data dan informasi serta yang telah disiapkan oleh Kementerian Pertanian. Yakni melalui berbagai aplikasi seperti Cyber Extension, SIMLUHTAN, MSPP, Ngobras, Bertani On Cloud, dan aplikasi/media lainya.
"Mereka kami harap aktif juga memberitakan informasi keberhasilan pelaksanaan kegiatan IPDMIP dalam mendukung proses kecukupan pangan nasional dan kesejahteraan petani," jelas Dedi.
Dedi berpesan agar para penyuluh jangan berhenti belajar dan pro aktif mencari informasi tentang pembangunan pertanian yang masa kini.
"Penyuluh pertanian adalah salah faktor kunci keberhasilan pembangunan pertanian dalam memberikan kontribusi pembangunan pertanian," tegasnya. (rhs/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti