Penyumbang Minta Tanggung Jawab Darsem

Minggu, 07 Agustus 2011 – 00:10 WIB

BREBES - Kehidupan Darsem, TKW yang mendapat uang Rp 1,3 miliar dari TV One hasil dari sumbangan pemirsa, kini tengah jadi sorotanBebas dari hukuman pancung di Arab Saudi, Darsem yang menjadi miliarder dadakan, disebut tetangganya ibarat "toko emas berjalan" karena banyak memborong perhiasan

BACA JUGA: Kesurupan, Siswi Ancam Bunuh Ketua Yayasan

Darsem pun kini hidup bergelimang harta dan sifatnya disebut mulai berubah.

"Banyak sekali TKW yang sudah bekerja sungguh-sungguh, belum tentu pulang dapat uang sebanyak itu
Bahkan banyak TKW pulang penuh luka akibat penyiksaan, belum tentu dapat santunan sebanyak itu," ujar Sarto (45) seorang keluarga TKW di Brebes, Jawa Tengah pada JPNN.

Bukan bermaksud untuk iri hati pada nasib Darsem, namun menurut Sarto, seharusnya pemberian santunan buat Darsem oleh salah satu stasiun TV nasional tersebut jangan sampai menimbulkan kesedihan bagi keluarga TKW lainnya yang jumlahnya jutaan di seluruh Indonesia

BACA JUGA: PT TUN Menangkan Bupati Bonbol

Brebes sendiri dikenal sebagai salah satu penyumbang TKW terbesar di Indonesia.

"Banyak mbak, para TKW kerja banting tulang tapi hanya membawa uang beberapa juta saja untuk keluarga
Itu perlu waktu 2-3 bahkan 5 tahun baru bisa pulang ke Indonesia

BACA JUGA: Tuntut Ganti Rugi, Warga Blokir Wisma Atlet

Sedangkan Darsem, bagaimanapun dia itukan pernah terlibat kasus pembunuhan," kata Sarto yang keluarganya juga banyak menjadi TKW.

Kisah Darsem yang kini bergelimang harta dengan uang sumbangan pemirsa, juga mengundang kecaman dari pemirsa yang jadi penyumbangHakim (30) yang ikut mengajak rekan-rekannya menyalurkan sumbangan pada Darsem mengaku kecewa dengan TV One selaku pengelola sumbangan.

"Dulu itu judulnya adalah bebaskan DarsemTapi kalau negara sudah membebaskan, harusnya TV One bertanya lagi pada pemirsanya uang buat apa? Jadi bukan untuk DarsemKami jelas sangat kecewa dan jadi pelajaran tidak akan menyalurkan sumbangan lagi pada pengelola seperti itu," tegas Hakim.

Menurut Hakim, harusnya sumbangan pemirsa dapat dipertanggungjawabkan penuh oleh pengelolaMeski sudah diberikan pada Darsem, namun harus dipikirkan juga dampak psikologis bagi keluarga TKW yang lainMisalnya saja keluarga Ruyati yang jelas-jelas mati dipenggalKarena kasus Ruyati pula, masalah Darsem menjadi terangkat ke publikNamun dari pemberitaan, Darsem hanya memberi keluarga Ruyati Rp 20 juta saja.

"Bukannya kami tidak ikhlas menyumbang, tapi niat kami menyumbang dulunya bukan untuk memperkaya seseorangKasihan TKW lainnya, keluarga Ruyati misalnya," kata Hakim.

"Karena kasus ini sudah mencuat, kami minta TV One bertanggungjawabDarsem harus dipanggil dan berikan keterangan ke publik, dana sumbangan itu dikemanakan sajaTidak pantas TV One memberikan mentah-mentah begitu sajaBisa menimbulkan kecemburuan sosial bagi TKW lainnya yang jauh lebih berjasa pada negara," tambah Hakim(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivitas Marapi Menurun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler