Pep: Kami Tak Pilih Lawan Tanding

Kamis, 05 April 2012 – 10:04 WIB
BARCELONA - Terlepas dari kontroversi penalti kedua yang diberikan wasit Bjorn Kuipers kemarin dini hari, Barcelona tetap luar biasa. Mereka mencatat rekor lolos ke semifinal Liga Champions selama lima musim secara beruntun.

Tim berjuluk Blaugrana tersebut menjadi klub pertama di era Liga Champions yang mampu lolos ke semifinal lima musim beruntun. Itu dicapai berkat kemenangan 3-1 (2-1) atas AC Milan pada second leg perempat final, kemarin dini hari.

Keberhasilan yang membuat mereka hanya terpisah tiga pertandingan dari upaya meruntuhkan kutukan juara bertahan selalu gagal untuk menang back to back di Liga Champions. Sejak berubah format pada 1992-1993, tak ada juara bertahan yang berhasil mempertahankan gelar.

Lalu, sepanjang sejarah turnamen, klub terakhir yang berhasil juara dua musim beruntun adalah Milan, yang mereka kalahkan kemarin dini hari di Nou Camp. Milan juara dua musim beruntun pada 1988-1989 dan 1989-1990.

"Sekarang kami layak untuk berharap mencapai final ketiga dalam empat tahun terakhir. Akan sangat luar biasa bagi klub ini, tetapi masih ada satu langkah yang harus kami lewati. Itu akan berat, sangat berat," bilang Dani Alves, bek Barca, seperti dikutip Sky Sport.

Berikutnya, Barca akan berhadapan dengan pemenang Chelsea yang sudah menumbangkan Benfica dalam laga dini hari tadi. "Kami tidak memilih siapa lawan kami berikutnya. Semifinal akan berat dan kami berambisi menjuarai turnamen ini," ujar Josep Guardiola, pelatih Barca, seperti dikutip Goal.

Bertanding di Nou Camp, Barca memulai pertandingan dengan cukup baik. Mereka lebih dulu unggul pada menit ke-11 melalui sepakan penalti Lionel Messi setelah diganjal Luca Antonini. Milan sempat menyamakan skor pada menit ke-32 melalui Antonio Nocerino.

Skor imbang tidak bertahan lama, Messi kembali menyarangkan gol dari titik putih pada menit ke-41 setelah bek Milan Alessandro Nesta menarik kaos Sergio Busquets. Andres Iniesta mencetak gol terakhir pada menit ke-53 ketika lepas dari jebakan offside.

"Kami layak lolos dan bangga masuk semifinal selama lima musim beruntun. Kami mencatat 21 tembakan dan bandingkan dengan Milan yang hanya punya tiga," bilang Guardiola.

Bukan hanya Barca yang mencatat rekor, sederet penggawanya juga mencatatkan diri dalam buku rekor saat menang melawan Milan. Messi mencetak 51 gol di Liga Champions dan mencetak gol ke-14 dalam semusim di Liga Champions, melampaui gol terbanyak yang dimiliki Ruud van Nistelrooy.

Dani Alves tidak mau kalah. Bek asal Brazil itu merasakan pertandingan ke-200 bersama Barca. Dia membela Blaugrana, julukan Barca, dalam 125 laga di Liga Primera Spanyol, 43 laga di Liga Champions, 21 laga di Copa del Rey, enam laga di Piala Super Spanyol, dua laga di Piala Super Eropa, dan tiga laga di Piala Dunia Antarklub.

Sang pelatih Guardiola juga mencatat rekor hebat. Tactician berusia 41 tahun itu menyamai rekor Helenio Herrera dan Vicente Del Bosque sebagai pelatih yang mampu mengantar timnya mencapai semifinal empat musim beruntun di Liga Champions.

Di sisi lain, Milan mengakui keunggulan lawan. "Kami sadar, mereka tidak terbaik di dunia. Kami keluar lapangan tanpa penyesalan dan harus diketahui gap kualitas antara kedua tim dalam dua leg tidak begitu banyak," terang Massimo Ambrosini, kapten Milan, seperti dilansir Football Italia.

Bek Milan Philippe Mexes menyatakan permintaan maaf karena penalti pertama dimulai dari kesalahannya. "Gol pertama bermula dari kesalahan saya. Sulit bermain melawan Barca yang selalu memberikan tekanan kepada bek. Sulit memulai sesuatu dari belakang," kata Mexes, kepada Soccerway. (ham)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Zumafo ke Arema, Gantikan Marcio

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler