jpnn.com - GRESIK – Proyek Compressed Natural Gas (CNG) Plant di Gresik yang berkapasitas 28 juta kaki kubik per hari (mmscfd) segera beroperasi. Targetnya bulan ini. CNG dinilai mampu menjaga kestabilan listrik di Jawa Timur serta pasokan gas ke pembangkit di Lombok.
Menteri ESDM Sudirman Said menyatakan,proyek itu bagian dari program percepatan konversi energi fosil ke gas yang lebih bersih.
BACA JUGA: Horeee... Setelah BBM, Tarif Listrik Ikut Turun
“Meskipun gas bagian dari fosil, tetapi pembuangan emisinya bisa lebih bersih. Akan ada proyek-proyek seperti ini, terutama untuk memasok gas ke daerah-daerah terpencil,’’ kata dia saat kunjungan ke lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Gresik kemarin (31/3).
Dia menjelaskan, proyek 35 ribu megawatt memiliki pembangkit listrik tenaga gas 25 persen. Itu berbahan baku batu bara 50 persen dan sisanya dari energi baru terbarukan (EBT).
BACA JUGA: Susun Roadmap Industri Nasional, KEIN Ajak Para Kampiun
CNG tersebut mendapat pasokan dari 6 perusahaan gas di Indonesia. Salah satu perusahaan tersebut adalah Kangean Energy Indonesia sebesar 80 mmcsfd, Pertamina Hulu Energi WMO 110 mmcsfd, dan Santos Indonesia.
CNG dibangun di atas lahan 1,5 hektare pada 2014 yang menelan dana Rp 1,2 triliun. ’’Beroperasinya CNG Plant itu membuat penggunaan ba- han bakar minyak (BBM) di PLTGU Gresik menurun,’’ kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur dan Bali (JBTB) PLN Amin Subekti.
BACA JUGA: Menteri Jonan Bertemu Wapres Swiss, Hasilnya apa pak?
Pada 2011 penggunaan BBM di PLTGU tersebut mencapai 22 persen. Angka itu turun pada 2014 dengan komposisi penggunaan BBM 12 persen. Target penurunan komposisi penggunaan BBM di PLTGU tahun ini berada di angka 6,7 persen. Saat beban puncak, CNG Plant tersebut dapat menggantikan pembangkit BBM sebesar 300 mw.
Konversi dari BBM ke gas pun dinilai mampu menghemat Rp 2,25 miliar per hari atau setara 450 kiloliter. Gas
dalam CNG Plant akan dibawa ke beberapa daerah yang membutuhkan.
Misalnya, Bawean maupun Lombok, untuk memasok PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) sebesar 100 mw di sana. Rencananya, CNG tersebut diangkut dengan menggunakan CNG Vessel (Marine CNG Transportation) sebesar 23 mmscfd pada akhir tahun ini, seiring beroperasinya pembangkit di Lombok.
Sebanyak 13.400 mw dari 35 ribu mw bentuknya gas power plant dan tersebar di pulau-pulau sehingga tidak mungkin jika menggunakan pipa. ’’Jadi ada metode compressing facility dari gas dikompres dan diangkut dengan kapal. Lalu, kapal-kapal tersebut akan mengelilingi pembangkit yang ada,’’ terang dia.
Kompresi itu dilakukan pemam- patan saat kebutuhan gas rendah, lalu membawa ke tempat lain yang membutuhkan. Pihaknya menjelas- kan, kapasitas CNG Plant tersebut merupakan yang terbesar di Indone- sia saat ini. (vir/c5/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Singapura Minati Bisnis Pengalengan Buah
Redaktur : Tim Redaksi