Perahu Nelayan India Diberondong Kapal AL AS

Selasa, 17 Juli 2012 – 12:48 WIB

DUBAI - Seorang nelayan India tewas sedangkan 3 orang rekannya akibat ditembaki oleh kru kapal perang Amerika Serikat di perairan Dubai, Uni Emirat Arab Senin (16/7). Perahu motor yang digunakan nelayan India itu ditembaki karena dianggap tak menghiraukan peringatan dari kru kapal perang AS.

Diberitakan AFP,  nelayan India itu dikabarkan mendekati kapal USNS Rappahannock yang sedang mengisi bahan bakar. Petugas ANgkatan Laut AS khawatir perahu nelayan Inda itu membawa ancaman. “Sejak tahun 2000 kami sangat cemas setiap kali melihat kapal-kapal  kecil yang datang mendekati kapal perang kami,” kata seorang pejabat di kementrian pertahanan AS kepada AFP.

Pada tanggal 12 Oktober 2000, sebuah perahu yang dipenuhi bom sengaja ditabrakan oleh militan Al Qaeda ke kapal USS Cole yang sedang bersandar di Pelabuhan Aden, Yaman. 17 prajurit AS tewas dalam insiden tersebut, sedangkan 39 lainnya terluka.
Sementara juru bicara komando Armada Kelima AS atau US Fifth Fleet yang berbasis di Bahrain mengatakan, penembakan tersebut dilakukan sebagai upaya terakhir. Alasannya, karena perahu nelayan India tersebut tidak mengindahkan peringatan dari kru AL AS.

"Mereka tidak mengindahkan kami dan dengan cepat mendekati kapal perang di dekat pelabuhan Jebel Ali,” katanya. "Kru USNS Rappahannock umenggunakan beberapa tindakan yang tidak mematikan untuk memperingatkan perahu tersebut sebelum terpaksa mengambil tindakan tegas,” imbuh  si juru bicara.
 
Seorang pejabat Kementrian Luar Negeri Uni Emirat Arab, Tareq Amed al-Hidan, mengatakan bahwa pihak berwenang di negaranya sedang menyelidiki insiden penembakan tersebut.
Angkatan Laut AS dalam beberapa bulan terakhir terus membangun kekuatan di wilayah Teluk Persia yang kaya minyak ditengah ketegangan dengan Iran yang terus memupuk kontroversi dengan progam nuklir mereka.
 
Tehran telah memperingatkan dunia internasional kalau mereka akan memblokir Selat Hormuz di sebelah selatan Teluk Persia jika sangsi internasional mulai dijatuhkan. Hal ini tentu saja akan mengganggu pelayaran dan distribusi minyak dunia yang melewati jalur perairan strategis tersebut.(afp/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rusia Sukses Luncurkan Roket Soyuz


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler