jpnn.com - LAMONGAN – Musibah menimpa 25 santri Pondok Pesantren (Ponpes) Langitan, Widang, Tuban.
Maksud hati mencari kebutuhan sehari-hari di pasar, perahu yang mereka tumpangi justru terbalik di Bengawan Solo.
Para santri itu berencana pergi ke Pasar Babat, Lamongan. Mereka naik perahu penyeberangan yang dikemudikan Markat, 65, warga Ngadirejo, Babat.
BACA JUGA: Bisa Sadarkan Orang Ini dari Pengaruh Dimas Kanjeng? Ada Hadiahnya Lho
Diduga, perahu berukuran sekitar 7 x 1,5 meter itu kelebihan muatan. Akibatnya, perahu oleng ke depan saat mendekati tempat tujuan di Dusun Tambangan, Banaran, Babat.
Seluruh penumpang dan pengemudi tercebur ke air.
Pengemudi berusaha membalik perahunya agar bisa digunakan sebagai pegangan oleh penumpang yang tercebur.
BACA JUGA: Warga Surabaya, Tunggu yah Wajah Baru KBS
Setelah didata, 18 santri dan pengemudi selamat. Mereka dibawa ke Polsek Babat. Seorang santri yang kondisinya drop dilarikan ke Puskesmas Babat.
Sementara itu, tujuh santri lainnya hilang. Mereka diduga terseret arus bengawan. Saat itu arus bengawan cukup kuat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan Suprapto menduga ada unsur kelalaian pengemudi perahu.
BACA JUGA: Aksi Tolak Reklamasi Tak Bikin Turis Lari
Yakni, tidak memperhitungkan kapasitas. Perahu tersebut sebenarnya hanya mampu mengangkut maksimal tujuh penumpang.
''Tidak bisa membayangkan kapal dengan ukuran segitu memuat lebih dari 20 orang,'' katanya kepada Jawa Pos Radar Bojonegoro. (ind/yad/c5/ca/flo/jpnn)
---
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Bu Janda Tewas Tanpa Busana
Redaktur : Tim Redaksi