Perajin Sandal di Desa Batujai Tolak Penawasan Kerja Sama dari Hotel, Nih Alasannya

Minggu, 14 Agustus 2022 – 08:50 WIB
Para peranin sandal yang rerat lansia di Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. Foto: Edi Suryansyah/JPNN.com

jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Perajin sandal hotel eceng gondok di Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menolak penawasan kerja sama dari salah satu hotel di Senggigi, Lombok Barat.

Hal itu dikarenakan para perajin sandal di desa itu masih kekurangan alat produksi.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Beri Alat Produksi Kepada Perajin Kriya Lobster di Aceh

Saat ini para perajin sandal hotel ini masih menggunakan cara manual atau memakai tenaga manusia.

Dia menyebut pihak hotel memesan sandal dalam jumlah yang sangat banyak. Bagi perajin, kata dia, penawasan tersebut sangat luar biasa.

BACA JUGA: Beri Alat Ukir Untuk Perajin Saluang & Bansi di Pariangan, Sandiaga: Langsung Dikirim

"Kami sempat ada penawaran (pemesanan sandal) tawaran dari salah satu hotel di Senggigi untuk memasukkan sendal hotel ke mereka dengan jumlah 160 pasang per hari," kata Pembina Peerajin Desa Batujai Abdul Sahid, Jumat (12/8).

Namun, dia tidak berani menyanggupi permintaan tersebut karena khawatir tidak memenuhi target. "Kami tidak akan mampu dalam jumlah itu," ujar Abdul Sahid.

BACA JUGA: Sandiaga Uno Wujudkan Harapan Para Perajin Batik Ecoprint di Klaten

Atas kekurangan itu, Sahid berharap adanya campur tangan dari pemerintah dalam bentuk memberikan bantuan peralatan.

Adapun peralatan yang dibutuhkan saat ini seperti open pengering, alat pres, dan mesin penjahit.

"Belum ada komunikasi dari pemerintah daerah. Kami nanti akan minta tolong untuk diusulkan di anggaran desa agar setiap dusun bisa diberdayakan," ucapnya.

Sahid memberikan pemahaman kepada masyarakar bahwa Desa Batujai memiliki potensi yang luar biasa dari eceng gondok.

Desa Batujai merupakan tempat bendungan terbesar yang ada di Lombok Tengah dan bendungan tersebut dipenuhi dengan eceng gondok.

"Desa Batujai ini terdiri dari 19 dusun, dan dari sana ingin kami berdayakn untuk mengurangi angka pengangguran," pungkasnya.

Saat ini pelaku kerajinan di Desa Batujai hanya menghasilkan 25 pasang sendal per hari.

Hal itu dikarenakan tenaga dan peralatan yang dimiliki sangat terbatas.(mcr38/jpnn.com)


Redaktur : Friederich Batari
Reporter : Edi Suryansyah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler