Perampok Bantai Juragan Sapi

Sabtu, 26 Oktober 2013 – 02:20 WIB

jpnn.com - LUMAJANG - Perampokan sadis menimpa Ruslan, juragan sapi asal Pandan Arum, Tempeh, Lumajang. Ruslan dibantai se­jumlah perampok hingga nyawanya melayang. Rian Heriawan, menantunya, menderita luka bacok.

Berdasar informasi yang dihimpun koran ini, perampokan terjadi di kompleks Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Namun, yang menjadi korban adalah warga sipil yang kebetulan tinggal di kompleks tersebut.

BACA JUGA: Percepat Penutupan Dolly dan Jarak

Perampokan tergolong sadis. Sebab, pelaku tidak hanya mengambil harta benda korban. Nyawa pemilik rumah yang bernama Ruslan juga melayang. Pria yang dikenal sebagai juragan sapi tersebut sempat melawan kawanan perampok itu.

Berdasar pengamatan koran ini, Ruslan menderita sejumlah luka bacok, mulai perut, lengan, hingga bagian kepala. Bekas luka di tubuh Ruslan menunjukkan bahwa dirinya dibantai. Korban meninggal di tempat kejadian dan ditinggal begitu saja oleh kawanan perampok.

BACA JUGA: Polisi Buru Pemasok PSK Baru

Rian Heriawan, menantu korban, menceritakan bahwa saat kejadian, dia sedang tidur di sofa ruang tamu. Tiba-tiba, tiga orang masuk lewat jendela di dekatnya. Seorang orang di antara para perampok mengalungi lehernya dengan celurit.

Saat itu salah seorang di antara kawanan perampok berbisik agar Rian tidak melawan. "Tangan saya lalu diikat dengan tali rafia," ungkapnya beberapa jam setelah kejadian berlangsung.

BACA JUGA: Tetapkan 6 Tersangka Pertunjukan Tarian Tanpa Busana

Dengan celurit yang masih melingkar dan tangan terikat ke belakang, Rian diminta menunjukkan kamar Ruslan, mertuanya. Dia juga diminta mengantarkan para pelaku ke tempat penyimpanan uang,

Kegaduhan di ruang tamu rupanya membangunkan Ruslan. Ketika tahu ada perampokan, Ruslan keluar dari kamar dan berusaha melawan. Ruslan dan kawanan perampok terlibat duel. Namun, duel yang tidak seimbang itu berakhir dengan melayangnya nyawa Ruslan. Dia mengembuskan napas terakhir setelah dibantai dengan sabetan celurit di depan pintu yang menuju dapur.

Setelah membacok korban dengan membabi buta, pelaku lalu menguras harta korban. Dua HP dan sebuah kotak uang yang berisi uang satu jutaan berhasil diembat pelaku. Di tengah aksi menguras uang tersebut, Lilis, anak korban yang juga merupakan istri Rian Heriawan, terbangun.

Sambil menggendong anaknya, dia berteriak histeris ketika mengetahui ayahnya roboh dengan sejumlah luka sabetan celurit dan berlumuran darah. Teriakan Lilis membuat para perampok yang diduga berjumlah enam orang itu kalang kabut.

Mereka langsung keluar dari rumah itu. Namun, sebelum melarikan diri, salah seorang pelaku menyabetkan celurit ke tangan Rian yang sedang diikat. Dua tangan Rian hampir putus karena sabetan celurit tersebut.

Tidak hanya berteriak histeris, Lilis juga menghampiri tetangga terdekatnya. "Dia berteriak sambil mengatakan bahwa ada perampok dan bapaknya dibunuh," tutur Suliyem, tetangga korban. (wan/fid/sh/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wisma Penyekap PSK Bakal Ditutup Selamanya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler