BANYUMAS - Door..Door !!!. Pistol yang dipegang perampok itu menyalak keras. Sekejap kemudian, Muryani, seorang pengusaha bawang putih pun rebah. Perempuan itu tak kuasa lagi mempertahankan tas hitam miliknya.
Perampok itu dingin saja meninggalkan Muryani yang kesakitan karena dua pahanya ditembus timah panas. Membonceng koleganya, penembak itu melaju dengan membawa duit hasil rampokannya barusan, Rp 170 juta milik Muryani pun melayang.
Kejadian itu bukan drama. Muryani ditembak perampok saat perjalanan pulang dengan membonceng sepeda motor bersama karyawannya dari Pasar Ajibarang, Sabtu (15/6). Teror itu berlansung pada pukul 17.45 di jalan raya Ajibarang-Purwokerto, masuk Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.
Perampok berhasil membawa kabur tas berisi uang sekitar Rp 170 juta milik Muryani (30) warga RT 03 RW 07 Desa Banjarsari, Kecamatan Ajibarang.
Selain mengalami kerugian materi, paha kanan dan kiri Murtayani pun terluka parah ditembak perampok. Satu peluru masih bersarang di paha kanan. Paha kirinya bolong tertembus peluru.
Sementara, karyawan Muryani, Ritam (53) warga RT 03 RW 07 Desa Banjarsari, mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki. Dia terjatuh karena tak kuasa lagi melawan perampok yang terus memepet sepeda motor yang dikendarainya.
Saat ditemui di RS Mitra Ariva Ajibarang, Ritam menuturkan, sekitar pukul 17.35, dia bersama majikannya itu pulang dari Kios bawang putih Pasar Ajibarang. Mereka meluncur menuju rumah di Desa Banjarsari. Ritam membawa sepeda motor Honda Vario warna Hitam dengan nopol R 2556 LE, sedangkan Muryani membonceng.
Tiba-tiba saat masuk Desa Pancurendang atau tepat di depan Lapangan Munggangsari, dia dipepet satu sepeda motor. Pengendaranya berboncengan. Mereka memakai helm tertutup.
Ritam berusaha menarik gas dan mempercepat laju sepeda motornya. Tapi, pembonceng sepeda motor yang memepet langsung menendang motornya.
"Sempat pepet-pepetan, tetapi saya akhirnya jatuh setelah pelaku yang dibelakang menendang motor saya," kata Ritam.
"Saya jatuh ke kiri atau utara jalan. Sedangkan motor pelaku tidak jatuh. Ketika majikan saya lari menyeberang jalan, dia langsung dikejar oleh pelaku,"imbuh Ritam.
Menurut Ritam, majikannya sempat mempertahankan tas yang di dalamnya berisi uang sekitar Rp 170 juta. Tarik tarikan tas pun terjadi. Perampok itu ternyata bengis. Dia menembakan pistol ke arah majikan.
Ritam mengaku hendak menolong Muryani. Tapi, dia dipaksa mundur teratur setelah perampok menodongkan pistol ke arahnya.
"Saya tidak jadi mendekat. Rampok itu menodongkan pistol. Pelaku satunya hanya diam di atas sepeda motor. Setelah perampok menembakan pistol dan mengambil tas, mereka langsung membonceng sepeda motor dan kabur ke arah timur atau Purwokerto,"ujarnya.
Ritam mengaku melihat satu kendaraan yang dipakai pelaku, yaitu jenis Yamaha RX-King. Pelaku berjumlah dua orang, memakai jaket hitam dan memakai helm.
"Saya hanya mengalami luka lecet dibagian tangan dan kaki. Sedangkan majikan saya mengalami luka tembak. Setelah kejadian, banyak warga yang datang dan langsung membawa saya dan majikan ke RS Mitra Ariva,"tuturnya.
Muryani saat dimintai keterangan di RS Mitra Ariva, mengaku tidak mengira saat pulang teryata diikuti para rampok. "Tidak tahu kalau ada yang menguntit dari belakang. Saat Pak Ritam jatuh ditendang orang tidak dikenal, saya spontan lari menyeberang jalan. Tetapi saya ternyata dikejar dan sempat melawan dan mempertahankan tas. Tetapi, setelah dua tembakan mengenai kaki saya, saya sudah tidak kuat mempertahankan tas,"katanya.
Warga sekitar lokasi kejadian, Untung Sudiadi (49) mengatakan, saat aksi bengis rampok itu berlangsung, dia mendengar suara tembakan dua kali. Setelah itu, dia langsung keluar rumah. Dia pun melihat seorang perempuan berada di selatan jalan dengan kondisi kaki berdarah. Sedangkan satu orang laki-laki sedang menolong.
Untung mengatakan, sekitar lokasi kejadian memang gelap gulita jika malam hari karena minim lampu penerangan jalan.
"Saya kira korban kecelakaan, karena ada sepeda motor yang roboh dan dua orang berdarah. Setelah ditanya, ternyata baru saja dirampok dan pelaku perampokan menembakan peluru ke arah korban,"katanya. (gus/dis)
Perampok itu dingin saja meninggalkan Muryani yang kesakitan karena dua pahanya ditembus timah panas. Membonceng koleganya, penembak itu melaju dengan membawa duit hasil rampokannya barusan, Rp 170 juta milik Muryani pun melayang.
Kejadian itu bukan drama. Muryani ditembak perampok saat perjalanan pulang dengan membonceng sepeda motor bersama karyawannya dari Pasar Ajibarang, Sabtu (15/6). Teror itu berlansung pada pukul 17.45 di jalan raya Ajibarang-Purwokerto, masuk Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah.
Perampok berhasil membawa kabur tas berisi uang sekitar Rp 170 juta milik Muryani (30) warga RT 03 RW 07 Desa Banjarsari, Kecamatan Ajibarang.
Selain mengalami kerugian materi, paha kanan dan kiri Murtayani pun terluka parah ditembak perampok. Satu peluru masih bersarang di paha kanan. Paha kirinya bolong tertembus peluru.
Sementara, karyawan Muryani, Ritam (53) warga RT 03 RW 07 Desa Banjarsari, mengalami luka lecet di bagian tangan dan kaki. Dia terjatuh karena tak kuasa lagi melawan perampok yang terus memepet sepeda motor yang dikendarainya.
Saat ditemui di RS Mitra Ariva Ajibarang, Ritam menuturkan, sekitar pukul 17.35, dia bersama majikannya itu pulang dari Kios bawang putih Pasar Ajibarang. Mereka meluncur menuju rumah di Desa Banjarsari. Ritam membawa sepeda motor Honda Vario warna Hitam dengan nopol R 2556 LE, sedangkan Muryani membonceng.
Tiba-tiba saat masuk Desa Pancurendang atau tepat di depan Lapangan Munggangsari, dia dipepet satu sepeda motor. Pengendaranya berboncengan. Mereka memakai helm tertutup.
Ritam berusaha menarik gas dan mempercepat laju sepeda motornya. Tapi, pembonceng sepeda motor yang memepet langsung menendang motornya.
"Sempat pepet-pepetan, tetapi saya akhirnya jatuh setelah pelaku yang dibelakang menendang motor saya," kata Ritam.
"Saya jatuh ke kiri atau utara jalan. Sedangkan motor pelaku tidak jatuh. Ketika majikan saya lari menyeberang jalan, dia langsung dikejar oleh pelaku,"imbuh Ritam.
Menurut Ritam, majikannya sempat mempertahankan tas yang di dalamnya berisi uang sekitar Rp 170 juta. Tarik tarikan tas pun terjadi. Perampok itu ternyata bengis. Dia menembakan pistol ke arah majikan.
Ritam mengaku hendak menolong Muryani. Tapi, dia dipaksa mundur teratur setelah perampok menodongkan pistol ke arahnya.
"Saya tidak jadi mendekat. Rampok itu menodongkan pistol. Pelaku satunya hanya diam di atas sepeda motor. Setelah perampok menembakan pistol dan mengambil tas, mereka langsung membonceng sepeda motor dan kabur ke arah timur atau Purwokerto,"ujarnya.
Ritam mengaku melihat satu kendaraan yang dipakai pelaku, yaitu jenis Yamaha RX-King. Pelaku berjumlah dua orang, memakai jaket hitam dan memakai helm.
"Saya hanya mengalami luka lecet dibagian tangan dan kaki. Sedangkan majikan saya mengalami luka tembak. Setelah kejadian, banyak warga yang datang dan langsung membawa saya dan majikan ke RS Mitra Ariva,"tuturnya.
Muryani saat dimintai keterangan di RS Mitra Ariva, mengaku tidak mengira saat pulang teryata diikuti para rampok. "Tidak tahu kalau ada yang menguntit dari belakang. Saat Pak Ritam jatuh ditendang orang tidak dikenal, saya spontan lari menyeberang jalan. Tetapi saya ternyata dikejar dan sempat melawan dan mempertahankan tas. Tetapi, setelah dua tembakan mengenai kaki saya, saya sudah tidak kuat mempertahankan tas,"katanya.
Warga sekitar lokasi kejadian, Untung Sudiadi (49) mengatakan, saat aksi bengis rampok itu berlangsung, dia mendengar suara tembakan dua kali. Setelah itu, dia langsung keluar rumah. Dia pun melihat seorang perempuan berada di selatan jalan dengan kondisi kaki berdarah. Sedangkan satu orang laki-laki sedang menolong.
Untung mengatakan, sekitar lokasi kejadian memang gelap gulita jika malam hari karena minim lampu penerangan jalan.
"Saya kira korban kecelakaan, karena ada sepeda motor yang roboh dan dua orang berdarah. Setelah ditanya, ternyata baru saja dirampok dan pelaku perampokan menembakan peluru ke arah korban,"katanya. (gus/dis)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Samsiah Diculik Teman di Facebook
Redaktur : Tim Redaksi