JAKARTA - Mutiah, 50, gelisah bukan kepalang. Samsiah, putrinya yang berusia 14 tahun, belum balik ke rumah sejak Senin lalu (10/6) hingga kemarin (14/6). Dia pun melaporkan masalah tersebut ke unit PPA Polres Metro Jakarta Utara kemarin. Mutia menduga, putrinya dibawa kabur oleh pria yang dikenal melalui Facebook.
Mutiah mengatakan, Senin petang lalu (10/6) anaknya pamit pergi ke acara pengajian. Namun, Samsiah tak kunjung pulang hingga larut malam. Sekitar pukul 23.00 Mutiah menghubungi anaknya melalui telepon.
Waktu itu Samsiah menerima teleponnya dan berjanji segera pulang. Tapi, ditunggu hingga subuh, Samsiah tidak datang juga. Mutiah lantas mencoba menelepon lagi sekitar pukul 04.00. Tapi, terdengar nada tidak aktif. ''Terakhir dia bilang mau pergi ke pengajian,'' katanya saat melapor kemarin.
Sebelum menghilang, Encam -panggilan Samsiah- membantu ibunya berjualan soto di lingkungan Polres Metro Jakut. Pekerjaan itu dilakoni setiap hari. ''Sebelum pergi dia minta uang,'' kata Mutiah. Karena izin ke acara pengajian, ibunya membekali Rp 10 ribu. Encam yang hanya tamat SD itu pun pergi sendirian dan belum balik hingga kemarin.
Mutiah menduga, putrinya dijemput pria yang dikenal lewat Facebook. Encam memang penggila jejaring sosial. Setiap hari dia online di situs itu. ''Katanya dijemput di jalan raya dekat rumah,'' ujarnya.
Namun, warga Jalan Pembangunan 1, Rawa Badak, Koja, itu tidak tahu secara pasti siapa teman Facebook (FB) Samsiah. Dia hanya bisa pasrah dan berharap agar anak kelima di antara enam bersaudara tersebut segera pulang. (yuz/oni/jpnn/c4/ami)
Mutiah mengatakan, Senin petang lalu (10/6) anaknya pamit pergi ke acara pengajian. Namun, Samsiah tak kunjung pulang hingga larut malam. Sekitar pukul 23.00 Mutiah menghubungi anaknya melalui telepon.
Waktu itu Samsiah menerima teleponnya dan berjanji segera pulang. Tapi, ditunggu hingga subuh, Samsiah tidak datang juga. Mutiah lantas mencoba menelepon lagi sekitar pukul 04.00. Tapi, terdengar nada tidak aktif. ''Terakhir dia bilang mau pergi ke pengajian,'' katanya saat melapor kemarin.
Sebelum menghilang, Encam -panggilan Samsiah- membantu ibunya berjualan soto di lingkungan Polres Metro Jakut. Pekerjaan itu dilakoni setiap hari. ''Sebelum pergi dia minta uang,'' kata Mutiah. Karena izin ke acara pengajian, ibunya membekali Rp 10 ribu. Encam yang hanya tamat SD itu pun pergi sendirian dan belum balik hingga kemarin.
Mutiah menduga, putrinya dijemput pria yang dikenal lewat Facebook. Encam memang penggila jejaring sosial. Setiap hari dia online di situs itu. ''Katanya dijemput di jalan raya dekat rumah,'' ujarnya.
Namun, warga Jalan Pembangunan 1, Rawa Badak, Koja, itu tidak tahu secara pasti siapa teman Facebook (FB) Samsiah. Dia hanya bisa pasrah dan berharap agar anak kelima di antara enam bersaudara tersebut segera pulang. (yuz/oni/jpnn/c4/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sindikat Curanmor Antar Pulau Dibongkar
Redaktur : Tim Redaksi