Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa. Tetapi kawanan bandit berjumlah empat orang itu berhasil merampas emas seberat 1,5 kilogram (Kg). Perhiasan itu digasak dari dua los emas yang berdampingan. Dari los milik H Nasir perampok menggasak 0,5 Kg dan selebihnya dari los emas milik H Yadi di sebelah kirinya.
Aksi ini mengejutkan warga. Pedagang dan pengunjung pasar yang menyaksikan kejadian itu tidak bisa berbuat banyak. Sebab komplotan perampok menghunuskan parang. Dalam menjalankan aksinya, komplotan perampok juga mengenakan helm. Sehingga wajahnya sulit dikenali.
Beruntung aparat bergerak cepat. Dalam hitungan jam mereka berhasil membekuk satu pelakunya. Sementara tiga tersangka lainnya masih dalam pengejaran. Satu tersangka takluk kepada petugas setelah dua timah panas bersarang di kedua kakinya. Tersangka ini dibekuk petugas di hutan di sekitar Desa Gohong.
Kejadian ini mengagetkan pedagang dan warga yang beraktivitas di pasar desa itu. Aksi mereka juga menakutkan. Sebab menghunus senjata tajam.
“Mereka berempat membawa parang. Saat itu langsung merampas emas milik H Nasir dan H Yadi," kata Abah Amar di lokasi kejadian, kemarin siang.
Abah Amar tidak mengira kalau itu merupakan perampokan. "Saya kira orang ribut mau berkelahi. Saya tahu perampok saat ada yang teriak perampok," tambah penjual kaset itu.
Perampokan itu terjadi begitu cepat. Dalam aksinya, komplotan perampok mengancam pemilik los dan orang-orang di sekitarnya dengan parang. "Istri H Yadi ditodong parang, sedangkan H Nasir dikalungi parang," tutur Abah Amar.
Abah Amar mengaku sempat melihat kawanan perampok merampas tas berisi emas dari tangan H Nasir. Saat itu, H Nasir baru saja selesai mengemasi barang dagangannya karena akan pulang. "Tas yang berisi uang dan emas itu langsung dirampas dan dibawa kabur," kata Abar Amar.
Beberapa pedagang di pasar mingguan yang terletak di Desa Kanamit muara itu menyebut keempat komplotan perampok itu sudah beberapa minggu terakhir terlihat mondar-mandir di kawasan itu.
Hari itu, komplotan ini mengawali aksinya dengan memarkir sepeda motor di pinggir ruas jalan ke arah Pulang Pisau, tidak jauh dari jembatan. Jembatan ini merupakan jembatan pertama dari arah Pulang Pisau sebelum memasuki Desa Kanamit muara.
Setelah memarkir dua sepeda motor yang sama-sama Yamaha Jupiter, salah satu dari mereka membeli permen di sebuah warung di pinggir jalan. Kemudian mereka berjalan ke arah pasar melalui samping kanan warung. Kemudian menyusuri belakang beberapa rumah warga dan menuju dua los emas dari arah belakang.
Aksi ini benar-benar sudah terencana. Keempatnya melakukan aksinya secara bersama-sama. Pertama mereka menyatroni los emas milik H Yadi. Mereka datang dari arah belakang dan langsung menghunuskan parang ke arah Hj Rahmaniah, istri H Yadi. Saat itu, Hj Rahmaniah sedang melayani pengunjung. Dalam waktu yang hampir bersamaan, komplotan ini langsung meraup perhiasan dari arah belakang.
Dalam hitungan detik, komplotan ini sudah beralih ke los emas H Nasir yang berada di sebelah kiri los H Yadi. Komplotan ini juga langsung menghunuskan parang ke leher H Nasir. Di bawah ancaman, H Nasir menyerahkan barang dagangannya yang sudah dikemas dalam tas. Setelah menggasak dua los emas, komplotan berlari ke arah sepeda motor mereka. Kemudian, kawanan yang rata-rata bertubuh besar ini memacu sepeda motor Yamaha Jupiter Z itu ke arah Pulang Pisau.(art/was/yon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cabuli 5 Siswi, Kepala Madrasah Tsanawiyah Dipolisikan
Redaktur : Tim Redaksi