Perampok Bersenpi Sekap Konsul Perancis

Sabtu, 14 Januari 2012 – 10:33 WIB

BANDUNG-Tiga perampok bersenpi menyekap pejabat Konsulat Kehormatan Perancis di sebuah rumah mewah di Jalan Ciumbuleuit Kelurahan Ciumbuleuit Kecamatan Cidadap 112 A Kota Bandung, Jumat(13/1) pukul 04.00 WIB. Perampok yang menggunakan kupluk serba hitam itu berhasil menggondol sebagian hartanya senilai Rp 500 juta yang kemudian kabur sekitar pukul 04.45 WIB.

Penyekapan berdurasi 45 menit ini, selain pejabat Konsulat Kehormatan Perancis, Philippe Germain-Vigliano, 55, yang disekap juga istri, anak, bapak dan ibu  mertunya serta tiga satpam diikat bahkan dibungkam dengan plester. Sebanyak tujuh orang ini tak berkutik lantaran perampok menodongkan senjata apinya. Sedangkan, anak perempuannya yang berusia tujuh tahun tertidur lelap tak mengetahui kejadian yang menimpa orang tuanya itu.

Rumah yang dikontrak baru tiga tahun ini terbilang cukup ketat penjagaannya ini berhasil disusupi para perampok meski pintu pagar berdiri tegak setinggi dua meter. Untuk masuk rumah mewah tersebut harus berjalan sekitar 20 meter mulai dari pintu gerbang hingga rumah utamanya. Jalan masuk sepanjang itu dengan lebar tiga meter diapit rumah mewah lainnya. Sedangkan rumah mewah itu, tepat dibelakang rumah lainnya milik tetangga yang jarang bertemu.

Meski rumah tersebut sangat pribadi ditinggali dan nyaman untuk keluarga namun tidak dilengkapi kamera CCTV untuk mengintai setiap orang keluar masuk rumah itu. Pantas saja, perampok begitu paham cara menyelinapnya.

Informasi yang dihimpun, seorang satpam rumah mewah itu, Tatang, akan masuk melalui pintu gerbang pukul 04.00.WIB. Tiba-tiba dari belakang, tiga perampok bersenpi itu langsung menodongkan senjata apinya kepada Tatang. Diduga Tatang sudah dibuntuti.  Kemudian Tatang digiring menuju kamar Satpam. Lantas, dua satpam yang ada di kamar itu ikut ditodong yang ketiganya disekap dengan diikat dan dibungkam dengan plester.

Setelah menyekap satpam, perampok itu menuju ruang utama rumah yang kemudian mencongkel pintu rumahsamping hingga rusak. Saat bersamaan, Philippe tengah menuju pintu itu tiba-tiba langsung ditodongkan senpi karena perampok bergerak cepat setelah menjebol pintunya.

Philippe dan istrinya disekap di kamar tidurnya. Sedangkan mertuanya disekap di kamar tidur lainnya. Para perampok mengambil uang dollar, laptop, i-phone, kamera, dan perhiasan. Total kerugian diperkirakan Rp 500 juta.  Philippe adalah Konsul perwakilan Duta Besar Perancis untuk Indonesia. Sudah tiga tahun Philippe sebagai Konsul Perancis yang bertugas di Pusat Kebudayaan Prancis (CCF) Bandung. "Pelakunya ada 3 orang, semua bawa senjata. Senjatanya sih, saya kira jenis FN" kata sumber yang enggan dikorankan.

Rumah mewah tersebut kini banyak didatangi polisi. Kepolisian menyayangkan tidak adanya CCTV di rumah pejabat penting Prancis tersebut. Menurut salah seorang sekretaris Philippe yang juga enggan namanya dikorankan, para pelaku  mengenakan celana berwarna gelap yang seragam. Bahkan, mengenakan sepatu jenis pantopel warna gelap."Pakaian pelaku rapi, pakai topeng kupluk. Pelaku juga memaksa melepas cincin Phillipe hingga jarinya terluka," katanya.

Ciri-ciri pelaku dibenarkan Kanitreskrim Polrestabes Bandung AKBP Wijonarko. "Ada informasi, pelaku membawa senpi. Pelaku juga pakai penutup wajah," kata Wijonarko, di lokasi kejadian. Dia menuturkan, pelaku memasuki rumah dengan cara memanjat pagar. Mereka melumpuhkan dua orang keamanan. Lalu pelaku memasuki rumah lewat pintu samping dengan cara mencongkel pintu.

Pelaku lalu menyekap dan mengikat penghuni rumah yakni suami (Phillipe), istri, mertua dan seorang anak. Mereka lalu memasuki kamar dan mengambil barang berupa sebuah laptop, beberapa hp, kamera, perhiasan dan uang. Ditaksir kerugian mencapai Rp500 juta. Setelah berhasil menggasak barang dan uang, pelaku melarikan diri. Lalu salah seorang yang lepas dalam sekapan menghubungi Poisi."Saat ini kita selidiki untuk melakukan pengejaran. Mudah-mudahan pelakunya bisa segera tertangkap," ujar Wijonarko.

Selain Polrestabas bandung tampak Indonesia Automatic Fingerprints Identification System (INAFIS) serta anjing pelacak melakukan olah TKP.  Para korban pun dimintai keterangan di Mapolrestabes Bandung. (apt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Pelajar Curi Motor untuk Jalan-Jalan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler