JAKARTA -- Misteri asal muasal senjata yang digunakan perampok Bank CIMB Medan masih terus disidik polisiNamun, kementrian Pertahanan sudah yakin bahwa senjata itu bukan milik prajurit TNI atau senjata organik inventaris TNI
BACA JUGA: Kapolda Kepri: Tembak di Tempat!
Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio menjelaskan TNI selalu melakukan pengawasan amat ketat terhadap ribuan pucuk senjatanya
BACA JUGA: Kapolda Bengkulu Turunkan Brimob
Senjata kami tidak mungkin bisa keluar, semuanya sudah teritergasi dan pengawasannya sangat ketat," ujarnya dalam diskusi di Jakarta kemarin (21/08).Penggunaan tersebut prosesnya melalui administrasi di Kementerian Pertahanan
BACA JUGA: Bentrokan Warga, Wartawan Tewas
Jenderal berbintang satu itu berasumsi, bisa jadi senjata yang digunakan kawanan rampok itu adalah senjata sisa-sisa kelompok militer di Aceh yang belum diserahkan kepada pemerintahAtau bisa jadi itu adalah senjata ilegal hasil selundupanBelajar dari permasalahan ini, Wayan meminta agar aparat kepolisian lebih memperketat pengawasan penggunaan senjata apiMengapa hanya kepolisian saja"Sebab dalam undang-undang semua pengaturan senjata dilakukan kepolisianKalau TNI selalu meregister senjata milik prajuritnya," ucapnya
Secara terpisah, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Iskandar Hasan menjelaskan pengungkapan perampokan Medan merupakan prioritas Polri"Kita target secepatnya terungkap, kalau bisa sebelum akhir bulan atau bahkan lebih cepat," katanya
Dari informasi yang dihimpun di lapangan, pergerakan pelaku sudah diketahuiSaat ini, tim pemburu sudah bergerak ke daerah Kepahiang, Bengkulu yang diduga sebagai lokasi transit"Pengejaran dikoordinasikan langsung oleh Kapolda Sumut," katanyaKriminolog Universitas Indonesia Eko Hariyanto menilai kemungkinan teroris terlibat dalam perampokan ini sangat terbuka"Sebab, mereka butuh dana untuk tetap bertahan, apalagi operasi anti teror sedang gencar-gencarnya hingga gerak mereka sangat susah," katanya
Dia mengingatkan di Medan pernah terjadi kejadian perampokan yang sama pada 6 Mei 2003Pelakunya 10 orang dengan menelan dua korban tewasSetelah terbongkar ternyata 10 orang itu benar sebagai anggota JI ( Jamaah Islamiyah) yang dipimpin oleh Togar yang merupakan aktivis JI Wakalah Sumatera.(kuh/rdl)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Gondol Rp363,8 Juta, Bukan Rp1,5 M
Redaktur : Tim Redaksi