Perampok Mengaku Polisi Gerebek Narkoba, Sikat Rp 250 Juta

Kamis, 04 September 2014 – 08:35 WIB

jpnn.com - TAKENGON - Aksi pencurian ratusan juta kembali terjadi di Takengon. Modusnya pun sangat berani yakni mengaku polisi yang melaksanakan penggerebekan lokasi narkoba. Akibatnya Rp 250 Juta uang sales rokok lewong digondol perampok bersenjata api (senpi).

Tindak kejahatan ini terjadi pada Jumat lalu, (29/8) lalu, terekam dalam adegan rekonstruksi perampokan sales perusahaan rokok  PT Bentol, saat itu menginap di Wisma Nacara di kawasan MJM Terminal Takengon, Kampung Keramat Mupakat, Kecamatan Bebesen.

BACA JUGA: Jual Pil, Ibu Rumah Tangga Dibui

Para sales ditodong dengan senjata api jenis pistol, kehilangan uang milik perusahaan mereka, senilai Rp 250 juta.

Kapolres Aceh Tengah, AKBP Dodi Rahmawan Sik, melalui Kasat Reskrim, AKP Raja Gunawan, kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN) Rabu (3/9) menjelaskan, peristiwa tersebut merupakan aksi pencurian dengan kekerasan, serta membawa-bawa nama kepolisian.

BACA JUGA: Pelajar Berbuat Mesum di Warnet Kena Razia Satpol PP

"Para korban ini ditodong pistol, dibentak-bentak, disuruh tiarap, sampai dikurung di kamar. Para pelaku mengaku sebagai polisi dan bersandiwara seolah-olah itu penggerebekan narkoba," kata AKP Raja Gunawan.

Dijelaskan Raja Gunawan, kronologi peristiwa bermula saat para sales beristirahat di wisma. Jelang dini hari, sekira pukul 01.30 WIB, pintu wisma digedor pelaku kejahatan. Lima sales rokok di dalam wisma, mengira kedatangan salah satu dari teman mereka. Namun, saat seorang sales bangun dan membuka pintu, langsung mendapat todongan pistol dari pelaku.

BACA JUGA: Yurel Mengaku Rinada Tahu Aksinya Direkam

"Langsung ditodong di perut. 'Polisi', katanya, dia bilang lagi sama korban, bahwa akan melakukan penggerebekkan narkoba di wisma itu," tutur Raja Gunawan.

"Memang mereka buat, supaya betul-betul seperti polisi. Pelaku juga berpura-pura menemukan sabu di kamar sales. 'Sabu komandan' kata si pelaku untuk mengelabui korban," sebutnya.

Para korban mengatakan, pelaku kejahatan berjumlah lima orang. Korban juga melihat ada tiga puncuk senjata pistol di tangan pelaku. Tindak kejahatan berlangsung tanpa mampu disadari korban, bahwa itu merupakan aksi pencurian.

"Kalau perampokan kan ditanya sama korbannya, dimana simpan uang. Tapi ini mereka tetap sandiwara dan tidak singgung soal uang. Mereka sepertinya sudah tahu sejak awal bahwa uang itu, ada di dalam bok mobil. Jadi mereka terus bentak-betak korban, sambil mencari-cari kunci bok mobil itu," jelas Raja.

Dalam peristiwa itu, para pelaku tidak memberi kesempatan sedikitpun kepada korban, untuk bicara. Setelah mendapatkan sasaran mereka, yakni uang senilai Rp 250 juta di dalam bok mobil sales, pelaku pergi dengan mambawa salah satu korban. Dikatakan, korban akan diperiksa sebagai tersangka kepemilikan sabu, ditemukan di kamar korban.

Hal itu, membuat para korban lainnya masih tidak menyadari terhadap aksi kejahatan pelaku. Para korban masih percaya, bahwa itu benar-benar polisi.

"Saat itu, mulut korban juga dilakban. Korban  dibawa ke kawasan Pante Raya, tapi kemudian diturunkan di jalan perkampungan sekitar 200 meter dari Simpang Bakso Pante Raya. Karena gelap korban tidak melihat jelas ke mana arah para pelaku itu pergi selanjutnya," tutur Raja.

Raja Gunawan menjelaskan, aksi pelaku membawa-bawa nama kepolisisan, memang berhasil mengelabui para korban. Namun menurutnya, korban seharusnya bisa menyadari bahwa prosedur kepolisian dalam melakukan sebuah penggerebekan, tidaklah dilakukan secara tertutup.

"Pelaku tidak menyertakan korban saat menggeledah kamar mereka, tidak ada saksi dari pihak wisma, dan saksi dari aparatur kampung setempat. Prosedur itu wajib dilakukan jika polisi melakukan penggrebekkan di salah satu tempat. Tapi para pelaku bersandiwara sebagai polisi ini, hanya bekerja sendiri tanpa saksi, dan para korbannya malah dikurung di kamar," pungkas Raja. (ron)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Roy Suryo: Kalau Bukan Saya Korban, Penipu Masih Beraksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler