Pasalnya, sehabis jalan-jalan dari kawasan warkop di Jalan Gajahmada, mereka dirampok oleh kawanan perampok bersenpi, di Fly Over Pulo Brayan, Medan, saat melintas dengan menggunakan sepeda motornya Honda Vario, Senin (22/10) malam.
Akibatnya, wajahnya Darman babak belur dan seluruh tubuhnya juga luka-luka, akibat dianiaya para pelaku yang berjumlah 5 orang didalam mobil. Tak hanya itu, teman wanitanya, Melinda alias Eli juga dicabuli oleh pelaku dan sepeda motor milik Darman dibawa kabur para pelaku.
Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan Sumut Pos (Grup JPNN), Selasa (23/10) siang di Mapolsekta Medan Timur, Sudarman bertamu ke rumah Eli. Tak berapa lama kemudian, keduanya pun sepakat keluar dan mereka pergi habiskan malam ke Warkop di Jalan Gajah Mada, Medan Baru. Waktu pun berlalu dan keduanya pun sepakat pulang.
Mereka pun pulang dan melintas dari Fly Over Pulo Brayan, mengantarkan Eli pulang dengan menggunakan sepeda motor Darman, Honda Vario. Saat melintas di Fly Over Pulo Brayan, keduanya dihentikan oleh pelaku yang menggunakan mobil Xenia setelah terlebih dahulu dipepet dari belakang.
Dua pelaku turun dari dalam mobil dan sempat terlibat cekcok dan berkelahi. Karena dua pelaku kalah dalam berkelahi, tak berapa lama kemudian tiga pelaku lainnya turun dan menghajar korban, Darman. Selanjutnya Darman dimasukkan ke dalam mobil bersama dengan teman wanitanya, Eli.
Di dalam mobil, Darman dihajar para pelaku sebanyak empat orang itu dan Eli juga sempat mendapatkan pukulan dari para pelaku. Didalam mobil para pelaku tak henti-hentinya memukul korban. Setelah itu, satu pelaku membawa sepeda motor Honda Vario milik Darman.
Setelah dihajar para pelaku, Darman pun dijatuhkan di Kebun Tebu, Desa Sei Semayang, Medan Sunggal dan Eli diturunkan di Titi Kuning. Namun, sebelum diturunkan di Titi Kuning, Eli juga sempat dicabuli para pelaku secara bergantian. Sepeda motor Honda Vario milik Darman juga dibawa kabur para pelaku. Dikantor Polisi, Eli mengatakan, saat kejadian, dia dan Darman baru pulang makan dari salah satu cafe di Jalan Gajah Mada, Senin malam 21.00 WIB.
Kemudian keduanya pergi ke rumah teman Eli sebelum pulang kerumahnya di Jalan Perintis Kemerdekaan dengan mengendarai Sepeda motor jenis Honda Vario Tecno BK 5889 ADC warna putih milik Darman.
"Habis dari rumah temanku yang di Jalan Perintis Kemerdekaan dan kami gantian bawa sepeda motor dengan Darman. Karena jalanan sunyi, saya yang bawa. Sampai di Fly Over Pulo Brayan, kami dipepet mobil Xenia warna hitam dan kami diberhentikan," katanya, Selasa siang saat buat LP.
Eli menuturkan, dia dan Darman dipaksa masuk kedalam mobil sambil diancam. Tambahnya, saat itu, Darman sempat mencoba untuk melihat plat mobil tapi langsung dipukuli sampai pingsan oleh para tersangka yang diduga berjumlah 5 orang itu. "Saya juga sempat melakukan perlawanan dan juga dipukul dengan gagang pistol di bagian kepala hingga kepalanya juga mengalami luka memar," akunya.
Begitu disuruh masuk kedalam mobil, tambah Eli, mereka disuruh duduk dibangku belakang mobil dan Darman yang sudah tak sadarkan diri didudukkan dibangku tengah. Saat itu, seorang tersangka keluar dari dalam mobil dan membawa sepeda motor.
"Di dalam mobil muka saya dan Darman ditutupi baju sehingga tidak bisa melihat apa-apa. Saat itu baju saya dibuka dan payudara saya digerayangi oleh tersangka yang duduk disamping saya. Pelaku diperkirakan umurnya sekitar 17-18 tahunan. Bukan itu saja, setelah mengambil barang-barang berharga milik saya seperti heandphone, cincin emas dan uang Rp500 ribu. Saya dipaksa mengoral alat kelamin anak itu," ucapnya.
Tak mau mati konyol, Eli pun mengoral lelaki yang ada disampingnya. Tidak sampai disitu saja, tersangka lain juga secara bergantian minta dilayani oleh Eli secara oral sex. Setelah berjam-jam dibawa keliling-keliling. Eli pun memelas untuk dipulangkan, saat itulah salah satu tersangka minta dipuasakan nafsunya dengan bersetubuh didalam mobil.
Hingga akhirnya, sekira pukul 03.00 WIB, Darman diturunkan di kawasan Kebun Tebu, Desa Sei Semayang dengan kondisi hanya mengenakan celana dalam dan ditemukan warga lalu di berikan pakaian oleh seorang petani yang juga memberinya ongkos untuk pulang.
"Saya diturunkan di depan SMA Negeri 13, Titi Kuning, dengan posisi pakai baju dan celana dalam saja pukul 04.00 WIB. Saya juga sempat mau minta tolong sama kepling yang rumahnya didepan sekolah, tapi setelah saya ketuk-ketuk rumahnya dia tidak membuka pintu rumahnya. Beruntung ada seorang tukang becak lagi bawa sewa ibu-ibu mau kepajak, saat itulah saya di tolong ibu-ibu itu dengan dikasih baju dan celana lalu saya diantar ke rumah," bebernya.
Siangnya, Eli didatangi oleh Darman dan membuat laporan ke Polsek Medan Timur, Selasa (22/10). Eli juga ditemani ibunya membuat pengaduan.
Sementara itu, Kapolsekta Medan Timur, Kompol Patar Silalahi SIK mengaku, mereka masih memeriksa dan menyelidiki kasus tersebut. "Saat ini kasusnya masih kita selidiki dan korban juga sudah membuat laporan. Tadi petugas juga membawa korban Darman ke tempat kejadian untuk olah TKP selesai membuat laporan. Korban juga sudah menjalani Visum untuk melengkapi berkas laporan," ungkapnya.(jon)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Uang Jajan Kurang, Siswa SMA Curi Getah
Redaktur : Tim Redaksi