Perampok Sadis Tikam Kepala Bidan 6 Liang

Selasa, 26 Maret 2013 – 06:41 WIB
LANGSA - Seorang bidan RSUD Langsa kini dalam kondisi kritis, pasca kediamannya disatroni keluarga penjual sate. Wanita ini dirampok, perhiasan emasnya dijarah pada Minggu malam (24/5) sekira pukul 20.00 WIB.

Tiga pelaku menyaru tamu dan merencanakan kejahatan tersebut, setelah suami dan anak korban pergi. Namun niat menghabisi Suryani (38) gagal, meski kepalanya telah bersarang enam luka tikaman. 

Kejadian naas menimpa korban tersebut membuat geger Gampong Meurandeh, Dusun Dayah, Langsa Lama. Dalam kondisi kepayahan usai dieksekusi, Suryani tak lagi bergerak.

Sementara para perampok sudah merampas seluruh perhiasan emas dari lemari di kamarnya. Warga sekitar mendengar suara minta tolong segera masuk ke TKP. Mereka menyaksikan tubuh korban bersimbah darah, selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. 

Keterangan dihimpun Metro Aceh (Grup JPNN), aksi perampokan ini berawal dari kedatangan Dewi Yuliana (26), warga Kp. Teungoh, Langsa Kota. Antara Suryani dan Dewi memang sudah saling mengenal, karena gampong yang berdekatan.

Tersangka yang juga penjual sate, ternyata sudah berniat jahat bersama suami dan iparnya. Ia pertama menyaru tamu untuk memantau situasi dan kondisi, sekira pukul 19.30 WIB.

Sementara SP (24) dan adiknya RJ(25), masih diburon petugas-red, menunggu di luar pekarangan rumah. Setelah anak tunggal dan suami korban pergi dari TKP, Dewi pun keluar dan menyuruh dua pelaku masuk.

Karena pintu tempat tinggal Suryani tak terkunci, maka SP dan RJ leluasa menerobos hingga ke dalam kamar. Bidan RSUD Langsa tersebut terkejut, melihat pria tak dikenal berada dalam rumahnya.

Namun belum sempat berteriak, kepalanya sudah dihujani tikaman hingga enam kali. Mengira target telah tewas, kawanan rampok menguras harta benda milik korban, terutama perhiasan emas dalam lemari. Setelah itu, mereka pun keluar dari TKP dan melarikan diri.

Anak kandung korban yang baru pulang mengaji, merasa heran saat memanggil-manggil ibunya tak terdengar sahutan. Begitu ia masuk ke dalam kamar, barulah terkejut. Pasalnya, melihat tubuh korban sudah terkapar tak berdaya.

Saksi berteriak-teriak minta tolong, hingga warga desa datang menyerbu ke lokasi dan menemukannya. Dari keterangan korban terungkap, kalau aksi perampokan tersebut terencana. Polisi menerima kabar segera bertindak cepat.

Senin (25/3) pagi sekira pukul 08.00 WIB, Dewi diciduk dari rumah. Sayang suami dan adik kandungnya sudah keburu kabur dari kediaman mereka.

Sementar itu, kondisi korban masih lemah dan terus mendapat perawatan medis di RSUD Langsa. Terkait kejadian kemarin, Kasat Reskrim Polres Langsa AKP. M. Firdausyang ditemui Metro Aceh, menyatakan sedang memburon kawanan tersangka.

Untuk mengelabui jejak pembunuhan yang dilakoni mereka, SP dan RJ lantas berpura-pura pergi dari Kp.Teungoh, Langsa Kota pada malam itu juga. Namun Dewi disuruh tetap berada di rumah, guna menyamarkan aksi perampokan di kediaman Suryani.

Pasalnya, kedua eksekutor tersebut menyangka jika sang bidan sudah tewas, pasca kepalanya ditikam berkali-kali. Sehingga tak ada saksi mata terkait peristiwa penjarahan kemarin.

"Mereka kabur naik angkot usai membersihkan pisau dan baju bekas darah. Keduanya berangkat kabur menuju Medan bersama hasil rampasan. Karenanya kita sudah bentuk tim untuk memburu pelaku tersebut," kata Kasat Reskrim Polres Langsa AKP M Firdaus, yang juga menyebut menyita pisau sebagai barang bukti. (bah)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bunuh Bayi, Ibu Kandung Diciduk

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler