Perampok Tembaki Kawan Sendiri

Diduga Ribut Bagi Hasil Rampokan

Rabu, 27 Februari 2013 – 02:13 WIB
BATAM - Bunyi letusan senjata api memecah kesunyian kawasan Jodoh Square yang diguyur hujan, Senin (25/2) malam, sekitar pukul 20.30 WIB. Letusan itu berasal dari senjata api milik AG, warga Perumahan Pantai Gading yang secara membabi buta menembak dua temannya, HS dan MA.

Akibat tembakan itu, HS mengalami luka tembakan di betis kanan. Penembakan berawal ketika HS dan MA sedang duduk santai di warung kopi di depan Kantor Pos Jodoh. Tak berapa lama, MA mendapat panggilan telpon dari AG.

Lewat telepon, AG mengajak MA bertemu di depan Cindy Cafe di kawasan Nagoya. Saat keduanya bertemu, perang mulut tak terhindarkan, hingga akhirnya AG melepaskan beberapa kali tembakan kepada MA yang kala itu datang bersama HS.

Dengan brutal, AG menembaki HS dan MA yang saat itu mencoba mencari tempat persembunyian dan menjauh. AG pun tak tinggal diam. Dia terus mengejar kedua lelaki itu yang berusaha melarikan diri.

Namun malang bagi HS, satu peluru menembus betis kanannya. Sementara MA berhasil selamat dari aksi brutal AG.

Mengetahui HS terluka, AG langsung kabur. HS yang terluka akhirnya mencari bantuan. Seorang kenalan akhirnya membawa HS ke Rumah Sakit Bersalin Graha Hermine di Batuaji yang jaraknya sekitar 20 kilometer dari tempat kejadian. Di sana lelaki 28 tahun itu langsung mendapat tindakan medis.

"Kenalannya itu tukang ojek. Karena tahu HS tinggal di Batuaji, makanya dia dibawa ke rumah sakit Batuaji. Di sana HS sempat menjalani operasi ringan," kata Kapolsek Batuampar, Kompol Zaenal Arifin kepada wartawan, Selasa (26/2).

Sementara itu, MA langsung melaporkan kejadian itu ke Polsekta Batuampar. Dini hari kemarin, Tim Buser langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi penembakan. Di sana, polisi menemukan satu proyektil yang menempel di bodi mobil sedan warna abu-abu nernomor BP 1134 ZS, serta satu peluru yang masih utuh yang tercecer di lokasi kejadian.

"Karena masih gelap, kita hanya menemukan satu proyektil dan peluru utuh. Diduga pelaku mengunakan senpi jenis kaliber 22 yang diduga adalah senjata api selundupan dari luar negeri," terang Zaenal.

Saat diperiksa, HS dan MA memberikan keterangan berbeda. Menurut HS, tembakan yang keluar dari senpi AG sebanyak tujuh kali. Sedangkan menurut MA menyebut hanya ada empat kali tembakan.

"Kita masih dalami berapa kali tembakan pastinya. HS dan MA sekarang kita amankan, takut terjadi apa-apa terhadap mereka. Demi keselamatan mereka, keduanya diamankan oleh anggota polisi," ujar Zaenal.

Polisi mengaku belum bisa memastikan motif di balik penembakan tersebut. Pasalnya, kepolisian masih mendapat keterangan berbeda-beda dari kedua korban saat dilakukan pemeriksaan.

"Kasusnya masih lidik, kami belum bisa menyimpulkan motif dari peristiwa penembakan itu. Dugaan sementara, penembakan itu terjadi karena dendam pribadi pelaku dengan korban. Apalagi mereka berasal dari kampung yang sama yaitu Sumbawa," jelas Zaenal.

Ditambahkannya, AG belum berhasil diamankan. Namun polisi telah melakukan tindakan kepolisian dengan menyebar informasi tentang pelarian pelaku. Informasi itu disebar ke daerah-daerah yang diduga menjadi tempat pelarian pelaku.

"Usai melakukan tembakan, pelaku berhasil kabur. Kita sudah melakukan tindakan pencarian, namun pelaku belum ditemukan," terang Zaenal.

Namun sumber Batam Pos di kepolisian menyebutkan, HS, MA dan AG merupakan komplotan perampok lintas negara. Mereka terakhir kali beraksi di Malaysia dan kembali ke Batam untuk membagi hasil rampokan itu.

Diduga karena masalah bagi hasil rampokan yang tak adil ini, AG naik pitam dan menembaki teman-temannya. Tiap anggota dalam kelompok ini dilengkapi senjata api. Bahkan, HS dan MA saat peristiwa penembakan juga diduga kuat membawa senjata api. (she/spt/eja/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Kepala Sekolah Cabuli Murid di Sekolah

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler