Peran Penyuluh Mampu Mendorong Produksi Pertanian Nasional

Jumat, 08 Oktober 2021 – 10:19 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto : M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Peningkatan SDM di sektor pertanian merupakan satu kepastian demi mencapai produksi yang optimal.

Sebab, sektor pertanian menjadi bagian terpenting dalam perekonomian perdesaan Indonesia.

BACA JUGA: Ini yang Harus Diperbaiki Shin Tae Yong Jelang Leg Kedua

Salah satu tantangan yang dihadapi ialah masih kurangnya jumlah penyuluh yang berkompeten dengan persoalan yang dihadapi oleh para petani di daerah irigasi.

Berangkat dari hal itulah, pemerintah saat ini tengah gencar memasifkan program Proyek Pengembangan dan Manajemen Irigasi Partisipatif Terintegrasi/Integrated Participatory Development And Management Of Irrigation Project (IPDMIP).

BACA JUGA: 4 Orang Versus 2 Pelajar di Bogor, Satu Tewas di Tempat

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah Trie Iriany Lamakampali mengatakan bahwa proyek ini dirancang untuk mewujudkan sasaran pembangunan pertanian di beberapa wilayah Indonesia, salah satunya adalah Provinsi Sulawesi Tengah yang meliputi tiga Kabupaten yakni Kabupaten Tolitoli, Poso, dan Banggai.

"Tujuannya memang untuk dapat mengatasi berbagai kendala di lapangan khususnya irigasi dan benih yang bermutu serta berlabel. Kami optimis IPDMIP akan mengatasi masalah tersebut dengan meningkatkan pelayanan penyuluhan yang bertumpu pada kebutuhan dan prakarsa petani di daerah irigasi," ujar dia melalui keterangan tertulisnya, Jumat (7/10).

Trie menjelaskan bahwa keberhasilan kegiatan ini sangat ditentukan oleh peran penyuluh di lapangan.

Maka dari itu, titik penting program ini adalah pemberdayaan penyuluh karena peran mereka sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian.

"Peran penyuluh pertanian dapat dikatakan sebagai garda terdepan atau ujung tombak untuk meningkatkan kualitas petani saat ini," jelas Tri.

Dia mengungkapkan, penyuluh berperan sebagai perantara dan penghubung informasi untuk petani maupun dari petani.

Penyuluh menyampaikan informasi dari balai pengkajian maupun peneliti ke petani dan menyampaikan aspirasi dari petani ke pembuat kebijakan.

"Kami berharap dengan adanya bimbingan teknis ini, penyuluh memahami betul terkait sistem pelaporan yang presisi dan terintegrasi," kata dia.

Sementara, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memaparkan peran penyuluh pertanian dalam mendampingi petani sangat dibutuhkan, terutama di tengah pandemi seperti sekarang.

SYL -sapaannya- menegaskan, peningkatan kompetensi dan profesionalisme dalam melaksanakan pembangunan pertanian merupakan satu keniscayaan.

"Penyuluh berperan sebagai pendidik, memberikan pengetahuan atau cara-cara baru dalam budidaya tanaman agar petani lebih terarah dalam usahataninya, meningkatkan hasil dan mengatasi kegagalan-kegagalan dalam usaha tani khususnya daerah irigasi," beber SYL.

Dia mengingatkan tantangan saat ini luar biasa sehingga perlu disikapi dengan cara kerja yang luar biasa pula.

Penyuluh sebagai pengawal dan pendamping petani dalam melakukan usaha tani seiiring dengan pelaksanaan program pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah, dapat meningkatkan kompotensi dan profesionalismenya dalam menyampaikan informasi kepada petani.

"Sehingga segala kegiatan yang dilaksanakan dapat sesuai dengan harapan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Karena dengan meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani merupakan suatu kesuksesan bagi penyuluh di lapangan," tegas SYL.

"Saya berharap para penyuluh di lapangan harus semangat yang kuat dalam mendorong peningkatan produksi demi kesejahteraan petani kita," kata dia.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengingatkan, IPDMIP harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang memberikan dampak output dan outcome signifikan di lahan-lahan pertanian beririgasi.

IPDMIP dapat berperan melalui kegiatan Training of Trainer (TOT), Training of Facilitator (TOF), Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) di tingkat provinsi (Kostrawil) dan kabupaten (Kostrada).

Dedi Nursyamsi mengharapkan NPIU dari IPDMIP dalam bekerja mencontoh tim sepak bola yang mengutamakan kerja sama tim, kemampuan individu sehingga dapat menerjemahkan dan melaksanakan arahan pimpinan.

“Tim NPIU juga harus melakukan akselerasi semua kegiatan melalui proses yang cepat, sistematis, dan taktis,” katanya. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler