Peran Teknologi di Bidang Energi Bakal Jadi Kunci Keberhasilan Indonesia Capai Target Pemanfaatan EBT

Selasa, 27 Juli 2021 – 20:10 WIB
Webinar Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengundang seluruh stakeholders berdiskusi, serta berbagi peran dalam webinar Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan.

Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan pengembangan EBT ini tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, melainkan harus dilaksanakan secara bersama-sama dengan melibatkan stakeholder terkait, yakni PLN dan Pertamina dengan didukung oleh lembaga penyelenggara ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) nasional.

BACA JUGA: Pupuk Kaltim Salurkan Puluhan Tabung Oksigen Medis ke RS Bhayangkara Balikpapan

BPPT sebagai salah satu penyelenggara IPTEK memiliki peran melaksanakan perekayasaan, kliring teknologi, audit teknologi, alih teknologi, difusi teknologi, serta komersialisasi teknologi.

Ketujuh peran ini merupakan amanat dari Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2019. Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU SISNAS IPTEK).

BACA JUGA: Gegara Hal ini, Keponakan Ashanty Nyaris Mau Dilempar Bangku

Hammam menyebut peran ekosistem teknologi di bidang energi akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia mencapai target pemanfaatan EBT, terlebih biaya pendirian infrastrukturnya memiliki tren menurun setiap tahunnya.

Oleh karena itu, peluang ini harus dimanfaatkan dan memiliki potensi yang sangat besar jika dikelola secara maksimal.

BACA JUGA: GameQoo IndiHome TV Kini Bisa Diakses di Seluruh Indonesia, Cuma Rp99 Ribu Per Bulan

BPPT telah membangun beberapa pilot plant EBT dalam upaya pemenuhan energi bersih di Indonesia.

Di antaranya inovasi teknologi pembangkit listrik tenaga panas bumi skala kecil modular, bahan bakar nabati (BBN) B-50 dan green fuel DED uji roadshow B50, pembangkit listrik tenaga biogas, pilot plant fluid catalytic cracking 300L/hari, hingga pengembangan sistem charging kendaraan listrik beserta kajian baterainya.

Pilot plant serta kajian di bidang energi tersebut haruslah dibawa ke tingkat yang lebih besar, yaitu dalam skala industri.

Hammam menilai diperlukan peran ekosistem teknologi untuk memperbesar lingkup penerima manfaat EBT, jangan sampai teknologi karya anak negeri ini tidak terdengar, yang mengakibatkan Indonesia harus mengambil opsi impor energi.

"Saya berharap dengan adanya Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan dapat memberikan masukan, gagasan, dan strategi untuk mencapai target penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia menuju net zero emission dengan harga energi yang terjangkau oleh masyarakat," ujar Hammam.

Pekan Inovasi Energi Baru dan Terbarukan BPPT juga bisa menjadi wadah cikal bakal ekosistem teknologi EBT yang akan diisi oleh Kementerian ESDM, lembaga riset nasional, perguruan tinggi, BUMN, industri, hingga komunitas EBT.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler