Perang Berubah Total jika Rusia pakai Senjata Kimia, Mengerikan, NATO Ancang-ancang

Minggu, 13 Maret 2022 – 19:42 WIB
Pemandangan menunjukkan mobil dan bangunan rumah sakit yang hancur akibat serangan udara di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Mariupol, Ukraina, dalam gambar selebaran yang dirilis Rabu (9/3/2022). ANTARA/REUTERS/NATIONAL POLICE OF UKRAINE

jpnn.com, LONDON - Negara-negara yang tergabung dalam North Atlantic Treaty Organization (NATO) curiga Rusia sedang mencari alasan menggunakan senjata kimia untuk menyerang Ukrania.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan NATO akan memikirkan secara serius tentang cara menanggapi jika hal buruk itu terjadi.

BACA JUGA: Konon Rusia Akan Melakukan Perbuatan Terlarang dalam Perang

Menurutnya, penggunaan senjata kimia di Ukraina oleh Rusia akan menjadi "pengubah permainan".

"Jika dia menggunakan senjata pemusnah massal apa pun, maka itu akan menjadi game changer (pengubah permainan) bagi semua hal," kata dia dalam wawancara dengan BBC pada Minggu.

BACA JUGA: Bocah Ganteng Ini Sendirian Meninggalkan Ukraina, Kisahnya Membuat Polisi Menangis

"Tentunya Aliansi Atlantik Utara (NATO) dan para pemimpinnya yang dipimpin Amerika Serikat akan duduk satu meja dan benar-benar harus memikirkan secara serius apa yang dilakukan karena hal itu mulai berbahaya."

Sejak Rusia melancarkan invasi di Ukraina pada 24 Februari, AS khawatir NATO terseret dalam perang yang lebih luas dengan Rusia.

BACA JUGA: Mengapa Jokowi Berkemah di IKN padahal Kondisi Sepaku Sangat Menantang? Ternyata

Para pejabat Barat pada Jumat mengatakan Rusia mungkin menggunakan senjata kimia di Ukraina dalam serangan "kambing hitam" untuk mencari pembenaran atas invasinya.

Namun, belum ada indikasi adanya penggunaan senjata itu secara luas dalam perang di Ukraina.

Pada Rabu, Washington membantah tuduhan baru dari Rusia bahwa AS mengoperasikan lab senjata biologis di Ukraina.

AS menyebut tuduhan itu "menggelikan" dan menduga Moskow sedang mencari-cari alasan untuk menggunakan senjata biologis atau kimia.

Belum ada tanggapan dari kedutaan Rusia di Washington tentang pernyataan AS itu. (reuters/antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler