jpnn.com, NEW DELHI - AS tak hanya bermusuhan dengan Tiongkok dan Meksiko terkait dengan tarif perdagangan. Kemarin, Minggu (16/6) Kementerian Keuangan India baru saja mengumumkan kenaikan tarif terhadap 28 produk asal Negeri Paman Sam. Tindakan itu akhirnya diketok setelah Presiden AS Donald Trump melakukan hal serupa terhadap India.
Central Board of Indirect Taxes and Customs India merilis bahwa bea cukai untuk 28 produk bakal naik hingga 120 persen. Kenaikan tersebut berlaku pada produk agrikultur seperti almon, walnut, apel, dan produk kacang-kacangan lainnya.
BACA JUGA: Menlu AS Berusaha Keras Menghindari Perang dengan Iran
"Kami akan menerapkan tarif balasan terhadap barang yang berasal atau dikirim dari AS," demikian bunyi pemberitahuan lembaga bea cukai menurut AFP.
Sebenarnya, amunisi tarif itu sudah disimpan Perdana Menteri Narendra Modi sejak tahun lalu. Saat itu Donald Trump baru saja menaikkan bea impor aluminium dan baja dari luar negeri. Dia juga menolak permintaan keringanan dari India.
BACA JUGA: 76 Tahun Menunggu, Kakek Ini Akhirnya Lulus SMA di Usia 94
BACA JUGA: Putin Kecam Perang Dagang AS - Tiongkok
Namun, keputusan untuk menetapkan tarif balasan tersebut ditunda setelah kedua negara sepakat melakukan perundingan dagang. Setelah itu, Modi dan Trump terus menegaskan bahwa mereka merupakan teman baik.
BACA JUGA: Putin Kecam Perang Dagang AS - Tiongkok
Amunisi tersebut akhirnya ditembakkan setelah Trump memutuskan mendepak New Delhi dari daftar Generalised System of Preference (GSP) awal Juni lalu. Hal itu membuat barang-barang dari ibu kota India tak lagi bebas bea cukai. "Kami sangat menyayangkan adanya tindakan tersebut," ujar Menteri Perdagangan India Piyush Goyal.
Satu-satunya produk AS yang tak terkena kenaikan tarif adalah artemia. Produk udang itu awalnya masuk dalam daftar kenaikan, tetapi dihapus pada saat terakhir. Tak jelas apa alasan pencabutan komoditas tersebut.
Yang jelas, pertemuan kedua negara dalam waktu dekat tak akan berjalan lancar. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dijadwalkan bertemu dengan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar saat berkunjung ke India bulan ini. Selanjutnya, Trump dan Modi dijadwalkan bertemu di KTT G20 Jepang akhir Juni nanti.
"Kami masih terbuka untuk berdialog. Kami berharap India bisa menurunkan tameng mereka dan percaya terhadap daya saing perusahaan mereka," ujar Pompeo kepada South China Morning Post. (bil/c22/sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... UEA Yakin Serangan di Teluk Oman Disponsori Negara
Redaktur & Reporter : Adil