Perang Dingin, Tiongkok Minta Perusahaan Tak Beli Kapas Australia

Sabtu, 17 Oktober 2020 – 05:21 WIB
Tiongkok vs Australia. Foto: antara

jpnn.com, CANBERRA - Pabrik pengolahan kapas milik perusahaan Tiongkok diminta untuk berhenti membeli bahan baku dari Australia. Instruksi itu menandai hubungan Tiongkok dan Australia yang kian dingin.

Tiongkok merupakan pembeli terbesar untuk bahan baku kapas Australia. Total nilai dagang produk kapas mencapai kurang lebih 900 juta dolar Australia (sekitar Rp9,37 triliun) untuk tahun produksi 2018/2019.

BACA JUGA: Militer Tiongkok Buntuti Kapal Perang Amerika di Selat Taiwan, Siap Menembak

Hubungan Australia dan Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir ini merenggang setelah Canberra menuduh Beijing ikut campur urusan dalam negeri Australia.

Relasi dua negara kian memburuk setelah Perdana Menteri Australia Scott Morrion mendesak komunitas internasional untuk menyelidiki asal usul COVID-19, yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, akhir tahun lalu.

BACA JUGA: Tiongkok Meresahkan, Amerika Kirim Drone dan Rudal Canggih ke Taiwan

"Pabrik itu tentu mendapat kuota impor dan mereka menerima informasi bahwa mereka tidak akan mendapat kuota impor tahun depan jika membeli kapas kami," kata seorang pejabat Pemerintah Australia yang menerima informasi tersebut dari sejumlah perwakilan Australia di Tiongkok.

Jika perusahaan Tiongkok tetap membeli kapas dari Australia, mereka akan diwajibkan membayar 40 persen tarif/bea masuk, kata sumber tersebut, yang menolak menyebutkan nama karena tidak berwenang menyampaikan informasi itu ke media.

BACA JUGA: Voyah i-Land, Sedan Listrik Mewah Tiongkok Rasa Italia

Menteri Perdagangan Australia Simon Birmingham lewat surat elektronik mengatakan pemerintah "mengetahui adanya perubahan pada syarat dan ketentuan ekspor" kapas.

Kedutaan Tiongkok di Australia belum menanggapi pertanyaan terkait masalah tersebut.

Birmingham memperingatkan Tiongkok agar tidak membatasi aktivitas dagang para pelaku usaha.

"Pembatasan terhadap kemampuan produsen untuk berkompetisi pada level yang setara dapat menjadi potensi pelanggaran dagang internasional, yang akan ditanggapi secara serius oleh Australia," kata Birmingham.

Tiongkok membatasi pembelian katun Australia beberapa hari setelah Canberra mengonfirmasi laporan bahwa Beijing menangguhkan rencana pembelian batu bara dari Australia.

Otoritas dagang di Tiongkok pada Mei 2020 juga mengenakan tarif anti dumping dan anti subsidi terhadap 80,5 persen gandum asal Australia, yang total nilai dagangnya mencapai miliaran dolar AS.

Tiongkok pada Selasa (13/10) mengatakan pihaknya telah memulai penyelidikan anti dumping untuk produk wine yang diimpor dari Australia. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler