Perang Mulut sebelum Pulang

Tim Thomas-Uber Tinggalkan Wuhan

Jumat, 25 Mei 2012 – 08:10 WIB

WUHAN - Kegagalan tim Thomas-Uber Indonesia berdampak bagi nasib pebulu tangkis di luar lapangan. Tanpa pemberitahuan sebelumnya, Simon Santoso dkk diperintahkan mengemasi seluruh barang mereka dari hotel. Jadwal kepulangan tim dipercepat dari rencana awal.

Kontingen Indonesia pun sudah meninggalkan Wuhan, daerah tempat berlangsungnya putaran final Piala Thomas-Uber 2012, kemarin (24/5) sore. Meski begitu, banyak pebulu tangkis yang kaget dengan perintah sangat mendadak itu.

"Saya juga kaget setelah tiba-tiba teman-teman disuruh siap-siap pulang. Padahal, semalam saya baru selesai bertanding pukul 12 malam dan sangat butuh waktu untuk beristirahat," kata Lindaweni Fanetri, pebulu tangkis tunggal tim Uber Indonesia.

Parahnya lagi, pengumuman kepulangan tersebut pun menyisakan masalah. Sebab, kemampuan manajemen membeli tiket untuk pemain sangat terbatas. Akibatnya, Bellaetrix Manuputti diminta tinggal bersama beberapa anggota tim Thomas dan pengurus di Wuhan sampai Senin (28/5).

Mendengar kabar ini, anggota tim Uber berang. Diskusi dan perang opini antara manajemen dan pemain berlangsung panas di lobi New World Hotel, Wuhan, tempat para pemain menginap.

"Kami tidak akan meninggalkan tempat ini kalau ada satu teman kami yang ditinggal," teriak Greysia Polii, salah satu pebulu tangkis ganda putri Indonesia.

Karena melihat kondisi di hotel yang sudah tidak bersahabat itu, manajemen akhirnya berubah pikiran. Dengan dua kelompok terbang (kloter), semua pemain diboyong ke Guangzhou pukul 17.00 waktu setempat. Meski begitu, Simon dkk tidak langsung menuju Indonesia. "Rencananya mereka menginap sehari di Guangzhou. " ucap manajer tim Thomas-Uber Indonesia M. Feriansyah. (dik/c2/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Joey Barton Dilarang Tampil di 12 Pertandingan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler