TIMIKA - Tiga rumah dan satu unit kios yang berada di Kampung Harapan, Distrik Kwamki Narama, Rabu (25/7) pagi, hangus dibakar sekelompok warga saat terjadi pertikaian antara dua kubu warga, Kampung Amole dan Kampung Harapan, Distrik Kwamki Narama.
Rumah yang dibakar seluruhnya dalam kondisi kosong tanpa penghuni, termasuk satu kios. Pembakaran dilakukan saat pertikaian kembali pecah pukul 07.30 WIT.
Tidak ada upaya pihak manapun untuk memadamkan api yang melalap rumah. Pasalnya letak rumah di sekitar lokasi pertikaian selama hampir dua bulan ini.
Pembakaran rumah dan kios itu merupakan bagian dari konflik yang pecah lagi antara warga Kampung Amole dan Kampung Harapan, Rabu (25/7) pagi. Kedua kelompok kembali saling serang setelah dua kerabat dari Kampung Amole dibunuh pada Selasa (24/7) lalu di Kampung Karang Senang (SP 3).
Jimmy, pemilik rumah kepada Radar Timika di lokasi kejadian mengatakan warga dari Kampung Amole masuk hingga membakar tiga rumah dan satu kios. “Kami di atas. Mereka serang langsung bakar rumah. Ada juga rumah di belakang yang dibakar,” jelas Jimmy sambil menunjukkan rumah yang dibakar warga kubu bawah.
Kali ini kubu bawah yang melakukan penyerangan terlebih dahulu, akibat dua warganya dibunuh di SP 3 sehari sebelumnya.
Untuk diketahui, kedua kubu sebenarnya sudah dua kali sepakat damai, namun masih saja terjadi korban di luar daerah konflik, seperti di Jalan SP 2, Km 11 Kampung Kadun Jaya, dan yang terakhir di SP 3. Diduga masih ada dendam, karena jumlah korban tewas tidak sama.
Pertikaian kemarin segera berakhir setelah ratusan Polisi dan TNI melakukan patroli penyisiran yang diakhiri dengan diamankannya puluhan warga dari Kampung Harapan, Distrik Kwamki Narama. Ratusan tembakan peringatan mewarnai sweeping terhadap warga. Beberapa anak panah dan busur ikut diamankan sebagai barang bukti.
Hingga petang, Polisi dan TNI masih siaga di Kwamki Narama untuk menjegah perang susulan. Siang kemarin Polisi melakukan identifikasi dan olah TKP terhadap rumah warga yang dibakar massa.
Sejak pecah pertikaian sekitar dua bulan lalu, setidaknya telah menghanguskan enam unit rumah dan beberapa kendaraan dinas polisi. Jumlah korban meninggal lebih dari lima jiwa, dan korban luka mencapai ratusan orang.
Berbagai upaya dilakukan Polres Mimika dibantu TNI. Tercatat dua kali proses perdamaian adat telah dilaksanakan. Meskipun sudah sepakat damai, namun kedua kubu kembali bermusuhan.(sms/rex)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Diberi Izin Melaut, Nelayan Kecewa
Redaktur : Tim Redaksi