jpnn.com - BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membiasakan diri mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Hal ini, sebagai kampanye untuk menghindari penyakit diare yang selama ini masih dianggap sebelah mata.
BACA JUGA: Panas! Merasa Tak Diapresiasi, Ridwan Kamil Marah ke Walhi
Gubernur Ahmad Heryawan menuturkan, setiap tahunnya kematian yang disebabkan penyakit diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) mencapai 3,5 juta jiwa dan kebanyakan menyasar anak-anak.
Lanjutnya, Indonesia sendiri menempati peringkat tertinggi dari 15 negara terkait kematian balita akibat diare dan ISPA.
BACA JUGA: Pastikan Mutasi PNS Dilakukan Desember
"Diare dapat menyebabkan kematian, namun sebenarnya dapat dicegah dengan cara yang sederhana yaitu menjaga kebersihan. Indonesia sendiri masih termasuk negara dengan jumlah kematian balitanya yang tergolong tinggi akibat dua penyakit tersebut," ucap pria yang akrab disapa Aher itu di halaman Gedung Sate, Rabu (26/10).
Untuk mencegah masuknya beragam penyakit akibat pola hidup yang tidak sehat, Aher mengajak seluruh lapisan masyarakat baik anak sekolah maupun orang dewasa untuk membiasakan diri mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan beragam aktifitas.
BACA JUGA: Banjir Bandung Sebabkan Kerugian Rp 16 Miliar
"Cuci tangan saat mengolah dan menyajikan makanan, sebelum memasukkan makanan ke dalam mulut, setelah buang air kecil dan air besar, dan setelah memegang alat yang kotor atau hewan peliharaan," ujarnya.
Menurut Aher, dengan membiasakan mencuci tangan memakai sabun, risiko terkena penyakit diare dapat dikurangi sampai 47%.
Berbeda jika tidak mencuci tangan maka risiko terkena penyakit diare dapat mencapai 99%.
"Urusan sekecil ini dapat berdampak luas terhadap kesehatan manusia, kebiasan mencuci tangan pakai sabun bisa mencegah penyaki diare hinggap di tubuh kita. Maka mari kita biasakan di sekolah mencuci tangan pakai sabun karena sekolah merupakan awal peradaban," paparnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan, sosialisasi yang dilakukan pemerintah provinsi kepada anak-anak sekolah dasar bertujuan agar menjadi kebiasaan mereka saat menjadi dewasa nanti.
"Mengapa kami sosialisasikan kepada anak-anak karena mereka kan sedang dalam tahap pembelajaran sesuatu. Sosialisasi ini juga sudah dilakukan oleh pemerintah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sehari Tiga Kapal BBM Terbakar
Redaktur : Tim Redaksi