jpnn.com - MAGELANG - Ancaman serangan hama tikus di area persawahan di Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang menghantui para petani. Hasil panen para petani terancam gagal karena serangan hama tikus.
Untuk mengatasinya, kelompok petani tengah mempersiapkan langkah jitu. Kelompok tani di Desa Bandongan melakukan upaya penangkaran burung hantu jenis Tyto Alba. Hewan itu merupakan predator alami hama tikus.
BACA JUGA: Tak Kapok Jalan Kaki Medan-Jakarta Meski Gagal Ketemu Jokowi
Kepala Desa (Kades) Bandongan M. Achmad mengatakan bahwa di Kabupaten Magelang, Kecamatan Bandongan merupakan endemik hama tikus kedua setelah Kecamatan Grabag. Banyak lahan pertanian kerap gagal panen karena serangan hama ini. Padahal dari 363 hektare lahan yang ada, 247 hektare merupakan lahan pertanian.
Karenanya burung hantu itu diharapkan bisa efektif memerangi hama tikus. “Masyarakat bisa menikmati hasil panen mereka dan menunjang kesejahteraan mereka,” kata Achmad seperti dikutip Radar Jogja.
BACA JUGA: Liburan di Pantai Sawarna, Dua Wisatawan Jakarta Tenggelam
Predator alami pemangsa tikus itu merupakan bantuan Pemkab Magelang melalui BPPKP (Balai Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan). Penangkarannya di kandang sepanjang 8 meter dengan lebar 6 meter, dan tinggi juga 6 meter. Proses penangkaran sudah berlangsung selama dua bulan ini.
Saat ini, pihaknya menyiapkan sejumlah rumah burung hantu (rubuha) yang akan ditempatkan di beberapa titik. Jika rubuha telah siap, burung hantu dipindah dari tempat penangkaran. Untuk mengantisipasi adanya perburuan burung ini, pihak Pemdes Bandongan membuat peraturan desa (perdes).
BACA JUGA: Bakar Undangan Pelantikan, Pejabat Banten Dinilai Hina Pemerintah
Selain berencana membuat perdes, komandan rayon militer (koramil) setempat pun dilibatkan untuk mengaman-kan kelestarian burung hantu dari pemburu. Komandan Daerah Rayon Militer (Danramil) Bandongan, Kapt Inf Mudjtahidin mengatakan, burung hantu jenis Tyto Alba merupakan salah satu spesies yang memiliki kemampuan hebat memangsa tikus.
Menurutnya, dalam setiap malam, satu ekor burung bisa memangsa tikus minimal dua ekor dan maksimal 10 ekor. “Dalam satu tahun, bisa 12.300 ekor,” katanya.(ady/hes/ong/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiap Bolos, PNS Dipotong Gajinya Rp15 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi