Perantara CIA, Pejabat AS dan Skandal Panama Papers..

Rabu, 13 April 2016 – 05:51 WIB
Ilustrasi: ICIJ

jpnn.com - BERLIN - Media Jerman, Sueddeutsche Zeitung, Selasa (12/4) kemarin mengungkapkan, di antara deretan klien firma hukum Mossack Fonseca (yang datanya dilaporkan bocor dan diberi nama Panama Papers), juga terdapat sejumlah agen rahasia dan pelaku intelijen berbagai negara. 

Ya, ternyata bukan hanya kalangan pebisnis dan para petinggi pemerintahan saja. Beberapa di antaranya bahkan merupakan orang-orang yang menjadi perantara dari CIA. Para agen tersebut menggunakan jasa perusahaan yang berbasis di Panama itu untuk menutupi aktivitas mereka. 

BACA JUGA: DPR: RUU PPILN Fokus pada Perlindungan TKI

’’Para agen ini membuka perusahaan bayangan untuk menutupi aktivitas mereka. Beberapa di antaranya adalah perantara CIA,’’ tulis Sueddeutsche Zeitung. Mereka menggunakan berbagai jasa yang ditawarkan oleh Mossack Fonseca. 

Media terbesar Jerman yang berbasis di Munich tersebut menuturkan bahwa klien Mossack Fonseca termasuk beberapa pemain dalam skandal Iran-Contra pada 1980-an. 

BACA JUGA: Terkutuk! ISIS Hancurkan Simbol Gerbang Tuhan

Dalam skandal itu, pejabat senior Amerika Serikat (AS) memfasilitasi penjualan senjata secara rahasia ke Iran dengan tujuan memuluskan pembebasan tahanan AS dan mendanai pemberontak Contra dari Nicaragua. Padahal, kala itu Iran tengah menerima sanksi embargo senjata.

Panama Papers juga mengungkap bahwa para klien Mossack Fonseca adalah pejabat tinggi agen rahasia di Arab Saudi, Kolombia, serta Rwanda. Baik yang sudah mantan maupun yang masih menjabat. Salah satunya, Sheikh Kamal Adham. 

BACA JUGA: Dor! Wartawan Dieksekusi Regu Tembak di Akademi Polisi

Dia merupakan mantan kepala intelijen Arab Saudi. Adham meninggal pada 1999. Pada 1970-an Adham merupakan salah seorang perantara kunci bagi CIA untuk wilayah operasi di Timur Tengah. 

Media tersebut yang kali pertama mendapatkan 11,5 juta dokumen dari sumber anonim. Data itu lantas disebut dengan Panama Papers. Sueddeutsche Zeitung kemudian membagikan data tersebut pada lebih dari 100 grup media melalui Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ). Panama Papers itu langsung membuat banyak pihak kelabakan. Sebab, banyak para pejabat tinggi yang menyembunyikan aset mereka di luar negeri melalui bantuan Mossack Fonseca tersebut. (afp/cnn/sha/c20/ami/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sejarah Tercipta di Hiroshima


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler