BONTANG - Di saat gencar-gencarnya menyelesaikan kasus korupsi di Kota Taman, Kajari Budi Handaka dibuat berangPasalnya ada orang yang mengaku Kajari dan menelepon sejumlah pejabat yang menjadi saksi atas kasus korupsi, kemudian meminta sejumlah uang dengan dalih diperintah langsung Kajari.
"Sehubungan dengan adanya telepon gelap yang mengatasnamakan Kajari Bontang, yang dengan maksud meminta sejumlah uang, kami meminta seluruh jajaran Pemkot Bontang agar waspada jika ada telepon dari nomor lain yang mengatasnamakan Kajari dan pegawai Kejari," kata Budi.
Ia pun juga meminta kepada semua pihak untuk melaporkan kepada Kejari atau aparat kepolisian, jika ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab mengatasnamakan pegawai Kejari
BACA JUGA: Kecanduan PS, Bocah jadi Penjambret
Pasalnya, dalam menyelesaikan persoalan hukum, Kejari selalu berpedoman kepada hukum dan peraturan yang berlaku.
Dalam beberapa kasus tersebut, tidak hanya namanya saja yang dicatut
BACA JUGA: Nekad Mencuri untuk Beli Susu Anak
Namun ia memastikan, tidak ada pejabat Kejari yang berani "bermain-main" melawan hukum."Selain saya, nama Kasi Intelijen dan Kasi Pidsus juga dicatut untuk meminta sejumlah uang
BACA JUGA: Over Dosis, Mahasiswi Tewas
Karena, dalam menyelesaikan kasus, Kejari hanya berpegangan pada hukum dan aturan perundang-undangan," tegasnya.Beruntung beberapa calon korban tidak tertipu oleh aksi penelepon gelap tersebut"Belum ada yang tertipuTapi yang nyaris adaAwalnya diminta untuk bertemuTapi beberapa saat kemudian, minta ditransfer melalui rekeningKarena curiga, korban langsung menanyakan hal itu kepada saya," ujarnya.
Kasus penipuan menggunakan nama orang berpengaruh di Bontang juga kerap terjadiSebelumnya, nama Kapolres AKBP Heri Armanto dan Kasubag Humas AKP Jonner Simanjuntak juga dicatutMantan Kadis Pekerjaan Umum (PU) yang saat ini duduk sebagai Kadis Tata Ruang Kota juga pernah "dipakai"(gun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wartawan KPK Gasak Tas di Dalam Avanza
Redaktur : Tim Redaksi