jpnn.com - PANGKALPINANG - Wakil Walikota Pangkalpinang, Muhammad Sopian merasa prihatin terhadap nasib yang dialami FD, 14, gadis belia asal Pangkalbuluh Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan yang kini menjadi binaan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Pangkalpinang. Bagaimana tidak, diusianya yang baru beranjak remaja itu, FD sudah menjadi budak seks selama tiga tahun.
Melihat kondisi ini, Sopian pun langsung mengunjungi FD yang ditempatkan dibasecame milik dinsosnaker yang berada disekitar Kelurahan Kacang Pedang, Senin (5/1) sekitar pukul 09.00 Wib. Sesampai dibasecame, Sopian pun terkejut dengan sosok FD yang semestinya seusianya harus menempuh pendidikan dibangku sekolah.
BACA JUGA: Jadi Korban Pencabulan, Bocah 13 Tahun Melahirkan
Pantauan Babel Pos, setelah melihat kondisi FD yang didampingi Kepala Dinsosnaker Pangkalpinang Mikron Antariksa dan sejumlah anggota Sakti Peksos, Sopian pun langsung mengajaknya mengobrol. Seperti layaknya orangtua, Mantan Camat Rangkui ini juga menasehati FD agar tak terjerumus lagi dengan duniaya yang dulu.
"Kamu (FD-red) ini masih muda, kasihan dengan orangtuamu. Apa kamu tidak sayang dengan mereka," tanya Sopian kepada FD yang masih tampak terdiam.
BACA JUGA: Di Depok, Harga Elpiji 12 Kg Tembus Rp 150 Ribu
Selain itu, Sopian juga menanyakan rencana kedepan FD dan perasaannya setelah diamankan dinsosnaker. Sontak, FD langsung menjawab bahwa dirinya berkeinginan untuk sekolah lagi.
"Rencana saya pengen sekolah lagi pak. Karena kemarin berhenti di kelas dua SMP. Kalau perasaannya sekarang becampur rasa pak, sedih," ucap FD yang masih tampak kebingungan.
BACA JUGA: Melanggar, Satpol PP Segel Kafe Bodong
Hampir 30 menit, Sopian mengobrol dengan FD. Bahkan akhirnya, lama kelamaan FD pun sedikit terbuka dengan kisah hidup yang dialaminya. Tak cuma itu, ketika ditanya lebih jauh terkait harga gadis perawan, FD langsung menjawabnya.
"Harga gadis perawan, dibayar sikok (satu-red) motor," ucap FD polos.
Sontak, jawaban FD itu pun langsung membuat Sopian terkejut. Namun ada satu hal yang membuat Sopian miris yakni para pemakai gadis belia seperti FD.
"Siapa sih sebenarnya pemakai mereka ini, kok tega benar. Dia (FD) ini kan masih dibawah umur," ungkap Sopian prihatin.
Ditemui Babel Pos usai mengobrol dengan FD, Sopian mengakui bahwa FD merupakan salah satu anak yang salah asuh. Artinya, pengawasan dan kepedulian orangtua terhadap anaknya masih sangat kurang.
"Kalau pengawasan orangtuanya bagus dan ketat, nggak mungkin FD bisa jadi seperti ini. Apalagi sebelumnya, dia sudah dikeluarkan oleh pihak sekolah. Nah, kalau diantisipasi sejak dulu, nasib FD nggak bakal kayak gini," ujar Sopian.
Namun dikatakan Sopian, dirinya tidak menyalahkan sepenuhnya kepada orangtua, karena FD juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karenanya, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan orangtua FD.
"Saya sudah berdialog dengannya. Insya Allah dia mau sekolah lagi diluar Babel. Mudah-mudahan kita berdoa bersama, anak-anak kita bisa kembali menjadi generasi yang bisa kita andalkan," harap Sopian.
Hanya saja, lanjutnya, dalam hal ini Pemkot Pangkalpinang hanya bersifat memfasilitasi saja. Untuk sekolah diluar, akan ditanggungi keluarga yang bersangkutan.
"Nanti orangtuanya yang membiayai, karena orangtuanya tergolong orang-orang yang mampu. Tapi meski bukan warga Pangkalpinang, kita tetap akan melayani dengan sepenuh hati," tukasnya. (pas/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Istri Ditemukan jadi Mayat dan Mengapung di Sungai
Redaktur : Tim Redaksi