Perawat Icha: Kami Tersenyum tetapi Hati Menjerit, Menunggu NIP PPPK

Rabu, 17 Juni 2020 – 14:14 WIB
Perawat Icha bersama rekannya. Foto : istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Perawat Icha, honorer K2 yang telah lulus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) kembali berkeluh kesah tentang nasibnya dan rekan-rekannya.

Sejak dinyatakan lulus tes PPPK pada April 2019, harapan para perawat itu sudah sangat tinggi akan mendapatkan hak-hak mereka.

BACA JUGA: Informasi Penting untuk Honorer K2 Lulus PPPK, Maaf ya, Kabar Buruk

"Kami sudah berandai-andai terima gaji setara PNS, terima THR, dan gaji ke-13. Namun, angan-angan itu belum kesampaian hingga sudah 16 bulan sejak ikut tes pada Februari 2019," kata Icha kepada JPNN.com, Rabu (17/6).

Walaupun belum ada tanda-tanda positif, Icha dan kawan-kawannya sesama tenaga kesehatan di Kabupaten Brebes tetap bekerja. Apalagi mereka berada di garda terdepan melawan pandemi COVID-19.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Tajirnya Jaksa di Kasus Novel Baswedan, Polda Sikat Buronan FBI, Istri Nurhadi

"Setiap berhadapan dengan pasien kami selalu tersenyum tetapi dalam hati menjerit karena menunggu dan selalu menunggu NIP PPPK," ujar perawat Icha yang juga pengurus Perkumpulan Hononer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Brebes

Icha juga menyinggung rencana demo honorer K2 ke Jakarta.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Oknum Honorer Tipu Mahasiswa, Ade Armando Santai, PPPK Nasibmu Kini

Menurut dia, hal tersebut wajar karena pemerintah sangat lamban menyelesaikan masalah honorer K2.

"Namanya mau berjuang enggak peduli lagi COVID-19. Kami kan sudah terlalu lama menunggu. Mbok yo pemerintah berpikirnya pakai perasaan juga bukan harus secara aturan saja," katanya.

Icha pun tidak sabar melakukan aksi untuk menumpahkan uneg-uneg. Dia mengaku gondok dengan sikap pemerintah yang terus mengulur pengangkatan 51 ribuan PPPK.

"Kami sudah ikuti aturan pemerintah untuk ikut tes PPPK dan lulus. Jadi kami berhak menuntut hasilnya. Ini kok mau jadi ASN susahnya minta ampun padahal sudah lulus. Bagaimana dengan kawan-kawan yang belum lulus, tanpa susah lagi,"' ucapnya.

Dia menduga pemerintah mencari-cari alasan untuk menunda. Kini, sejak corona, alasan itu yang dijadikan senjata pemerintah menunda penyelesaian masalah honorer K2.

"Bukan hanya yang lulus PPPK segera diangkat. Yang belum juga pengin diselesaikan. Kalau PPPK tahap I belum selesai bagaimana bisa dibuka tahap II. Kalau begini terus, sampai kapan masalah ini tuntas," tandasnya. (esy/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler