Perawat Lansia Asal Indonesia Banjir Peminat di Jepang

Selasa, 26 Mei 2015 – 18:29 WIB

jpnn.com - MANAGING Director Japan International Corporation Welfare Employment and Labor Takashi Tsunoda  mengatakan bahwa rasio lulusan careworker alias perawat lansia asal Indonesia yang mengikuti ujian nasional jepang melebihi rasio careworker Jepang. Alhasil, banyak panti jompo dan lansia Jepang tertarik untuk menambah quota careworker dari Indonesia. 

Tsunoda mengatakan, dari hasil survei,  93 persen careworker Indonesia dikenal rajin, ramah dan sangat memuaskan. 

BACA JUGA: Kalah Dari Hadi Poernomo, KPK Siapkan Perlawanan

"Rumah sakit, panti lansia dan pasien pun sangat menyukai dengan careworker dari Indonesia, dibandingkan dari Philipina, Vietnam dan Jepang sendiri," katanya, ketika menyambut Kepala BNP2TKI Nusron Wahid, dalam lanjutan lawatannya ke Jepang. 

Menurutnya, para careworker gaji antara JPY 175 ribu sampai JPY 250 ribu atau setara dengan Rp 19 juta hingga Rp 27 juta. Mereka lantas diberi 3 kali kesempatan untuk ujian nasional bagi perawat dan satu kali kesempatan bagi careworker. 

BACA JUGA: Begini Cara Bulog Antisipasi Peredaran Beras Plastik

Dari hasil ujian nasional itu hasilnya di luar dugaan. Menurut Tsonoda, untuk careworker ratio lulusannya 65,7 persen. "Padahal rasio careworker asal Jepang rationya hanya 61,2 persen. Namun untuk yang nurse belum bisa menyamai orang Jepang,” ujarnya. 

Nah, setelah mendengar pemaparan tersebut, Nusron meminta agar kuota pengiriman careworker tahun mendatang ditingkatkan. Kata dia Indonesia sudah begitu banyak memberikan kemudahan lalu lintas perdagangan barang dan jasa dari Jepang ke Indonesia. 

BACA JUGA: Kisruh Golkar, Ceu Popong Teringat PKI

"Kalau bisa kuota careworker ditambah, supaya impas antara kebebasan bea masuk barang Jepang, dengan pengiriman devisa careworker kita," tegas Nusron. 

Di sana, Nusron juga mengunjungi beberapa panti lansia dan rumah sakit yang memperkerjakan perawat dan careworker Indonesia. 

Salah satunya panti jompo For You Kai. "Secara umum kerja di sini sangat enak. Gaji tinggi. Fasilitas enak. Semua serba teknologi. Kita banyak kesempatan belajar secara gratis di Jepang, "ujar Septi careworker lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang baru bekerja 10 bulan di Jepang. 

Menurut dia, kalau sudah lulus ujian nasional gajinya juga bisa naik, sebanyak 2 kali lipat. "Pengin lulus pak. Supaya gajinya naik," kata dia ketika ditanya Nusron Wahid.

Nusron pun menambahkan bahwa pengiriman careworker dan perawat ke Jepang merupakan hasil kesepakatan economic partnership agreement antara pemerintah Indonesia dengan Jepang dan sudah berjalan selama 8 tahun. (mas/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW Ancam Polisikan Romli Atmasasmita


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler