Perawat Masih Kurang, Petugas Kerap Keteteran

Minggu, 25 November 2012 – 10:54 WIB
PURWOKERTO-Rumah Sakit Margono Soekarjo menggelar Temu Pelanggan di lantai 2, Aula Pringgodani, Pelayanan Geriatri Paviliun Abiyasa, Jalan dr Angka, RS Margono Soekarjo, Sabtu (24/11).

Acara digelar untuk mendengar segala saran, masukan, dan kritik demi kemajuan RSMS dalam penyediaan pelayanan maupun dari segi sarana dan prasarana.

"Temu pelanggan diadakan untuk menambah kemajuan RSMS. Kekurangan RSMS yang tahu adalah pasien, rekan kerja dan yang terlibat dengan RSMS. Karena itu, kita hadirkan pasien, keluarga pasien yang dipilih acak. Pemerintahan desa lokasi RS, rekanan dan seluruh kepala ruang untuk mendengarkan masukan," kata Wakil Direktur Umum dan Keuangan Drs Madyono Saputro di sela-sela Temu Pelanggan.

Diawal acara, Saputro yang mewakili Dirut RSMS dr Chairuddin Nur yang berhalangan hadir guna memenuhi undangan Provinsi menyambut Menkes, mengajak seluruh peserta untuk melihat profil RSMS.

Mulai dari saat masih menempati di gedung lama di Jalan dr Angka, pindah ke Jalan dr Gumbreg tahun 1987 dan akhirnya memiliki paviliun Abiyasa di Jalan dr Angka. Selain itu, Saputro juga menjelaskan unggulan pelayanan di RS Margono.

Setelah itu, acara dilanjut dengan diskusi dan tanya jawab antara peserta dan pembicara yang dihadirkan yang antara lain dr Liliyani sebagai Wadir Pelayanan dan Kerjasama, dr Suharno Spesialis Penyakit Dalam, dr Paulus Anwar Ghozali Kepala Instalasi Darah.

Zuhri, salah satu keluarga pasien yang sampai sekarang masih menunggu di RS Margono sejak 16 Juni lalu menjelaskan di ruang Anyelir seringkali atap bocor sampai masuk ke dalam ruang rawat inap. Kondisi ini tidak mengenakan. Ditambah, tenaga perawat di malam hari yang selalu lama dan keteteran.

Selanjutnya Sukowati yang meminta ada ruang khusus bagi wanita hamil di RS Margono saat menunggu. Hal itu dimaksudkan agar wanita hamil yang datang lebih nyaman baik itu saat menyusui maupun saat mau konsultasi.

Teguh, keluarga pasien asal Teluk yang ibunya baru mengalami kecelakaan meminta agar RSMS memiliki MOU dengan pihak apotik luar. Sehingga, saat memakai askes, obat diluar masih bisa ditebus dan harga terjangkau.

Saputro menambahkan, untuk ruang Anyelir akan dicek. Disamping itu, dia menambahkan, kondisi hunian di RS Margono mencapai 103 persen. Sehingga, kemungkinan ruangan yang masih kurang dibenahi terpaksa dipakai. Selanjutnya, soal tenaga kesehatan seperti perawat, memang masih defisit. Idealnya, RSMS harus menambah sampai 200 tenaga perawat lagi.

"Kalau untuk tenaga perawat memang masih kurang. Defisit sampai 200. Tapi kita harap akan ditambah berjenjang. Beruntung Margono adalah BLUD, sehingga bisa mengangkat perawat sendiri. Tapi, ini juga tak asal mengangkat karena akan berdampak jauh pada keungan RS Margono," terangnya.

Untuk Ruang Khusus Wanita, RSMS katanya sudah menyediakan sedikitnya 8 gazebo. Namun, usul ini nantinya akan dipertimbangkan.dr Liliyani sebagai Wadir Pelayanan dan Kerjasama, mengatakan, untuk obat apotik diluar memang masih harus bayar umum.

Tapi, saat ini, pihak RSMS masih menggodok mekanisme kerjasama dengan kepolisian, jasa raharja, apotik itu sendiri. Sehingga, kedepan, akses obat untuk pasien rawat jalan juga bisa terjangkau dan gampang diakses.

"Kalau itu rawat jalan, memang mungkin di apotik lain yang sudah kerjasama dengan pihak lain. Untuk ini, nanti akan ditindaklanjuti perjanjian (MOU) kerjasama," ujarnya. (ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raskin Salah Sasaran Diverifikasi

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler