jpnn.com, PROBOLINGGO - Wisata Gunung Bromo di Probolinggo Jawa Timur resmi ditutup pada Jumat (16/3) pukul 00.00 WIB jelang perayaan Nyepi hari ini.
Lokasi wisata itu akan kembali dibuka pada Minggu dini hari. Dengan ditutupnya wisata ini, hunian hotel masih tetap penuh.
BACA JUGA: Ditutup, Bandara Ngurah Rai Tetap Layani Penerbangan Darurat
Selama Nyepi, semua listrik dimatikan karena warga suku Hindu Tengger fokus melakukan Tapa Brata.
Penutupan ini akan berlangsung selama 24 jam. Hal ini juga berlaku di semua pintu masuk menuju Gunung Bromo.
BACA JUGA: AirNav Terbitkan Notam Penutupan Bandara Ngurah Rai
Yaitu di empat kabupaten, Probolinggo, Pasuruan, Malang dan Lumajang.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia Bambang Suprapto menjelaskan penutupan akses pada saat nyepi merupakan bentuk untuk bersatu dengan alam.
BACA JUGA: Hari Raya Nyepi, Dua Lintasan Tujuan Bali Ditutup
"Meminta ke Sang Pencipta dengan melakukan tapa brata selama 24 jam," ujar Bambang.
Dalam sejarah, baru kali ini penutupan akses menuju Bromo ditutup total.
Penutupan dilakukan mulai Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura yang jaraknya 5 kilo meter menuju Bromo.
Di Kecamatan Sukapura setidaknya ada 4 desa mayoritas warganya beragama Hindu, yakni Desa Ngadas, Wonotoro, Jetak dan Ngadisari.
Pada perayaan Nyepi ini, sejumlah hunian masih penuh, rata-rata pengunjung memesan hotel hingga pada Minggu karena bertepatan dengan libur akhir pekan.
Ketua Persatuan Hotel Indonesia Kabupaten Probolinggo Digdoyo mengatakan, sosialisasi penutupan akses Bromo sudah dilakukan sejak setahun lalu. Rata-rata wisatawan sudah mengetahui penutupan tersebut.
"Bahkan, banyak wisatawan dari mancanegara penasaran dengan Hari Raya Nyepi Suku Tengger Bromo," ujar Digdoyo.
Diharapkan pengunjung, mematuhi larangan yang sudah diberlakukan sejak pukul 00.00 Wib. (yos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Nyepi, Bupati Bengkulu Utara Buka Pawai Ogoh-Ogoh
Redaktur & Reporter : Natalia