Perayaan Ultah Pendiri, Korut Tak Luncurkan Rudal

Selasa, 16 April 2013 – 04:55 WIB
PYONGYANG--Korea Utara (Korut) merayakan hari kelahiran atau ulang tahun (ultah) ke-101 pendiri negara itu, Kim Il-sung, Senin (15/4).  Jutaan rakyat Korut pun memberikan penghormatan kepada sang bapak bangsa pada salah satu hari libur nasional terpenting di negeri itu.

Acara perayaan diramaikan parade di Kota Pyongyang. Sebagaimana hari-hari penting lain di Korut, arak-arakan militer dan sejumlah persenjataan juga ditampilkan. Tetapi, unjuk kekuatan itu tak melibatkan uji coba atau peluncuran rudal jarak menengah Musudan, seperti yang dikhawatirkan Korea Selatan (Korsel) dan sejumlah negara Barat.

Kompleks makam Kim Il-sung maupun putranya, mantan penguasa Korut Kim Jong-il, dalam mausoleum Kumsusan Palace di Kota Pyongyang juga menjadi lokasi peringatan. Pemimpin Korut Kim Jong-un mengunjungi mausoleum kakek dan ayahnya itu.

Kantor Berita KCNA melaporkan bahwa sejak pagi Kim muda sudah tiba di Kumsusan Palace untuk memberikan penghormatan tertinggi kepada para leluhurnya.     Jalanan di ibu kota dihiasi bendera dan poster perayaan. Para remaja putri yang berpakaian merah dan pink memenuhi jalan. Sambil mendorong kereta bayi, warga pun tak melewatkan perayaan. Kemarin merupakan hari pertama libur nasional yang berlangsung selama tiga hari. 

Tidak terlihat suasana panik dan kecemasan di Pyongyang meski ketegangan di Semenanjung Korea menjadi sorotan dunia belakangan ini. Itu menyusul ancaman Korut untuk menyerang Korsel, Jepang, dan target lain di wilayah AS. Ancaman tersebut dilontarkan sebagai reaksi atas latihan militer AS-Korsel secara intensif sejak awal Maret lalu dan sanksi baru yang dijatuhkan PBB setelah Korut melakukan uji coba nuklir Februari lalu.

Ketegangan memuncak setelah Pyongyang secara terbuka mendeklarasikan keadaan perang dengan Seoul. Kim Jong-un pun telah meneken perintah pengerahan rudalnya untuk siap menyerang lawan. Lantas, Korut menutup kompleks industri Kaesong yang dibangun dan dioperasikan dengan Korsel.

Semula ada spekulasi bahwa Korut akan memanfaatkan momen bersejarah kemarin untuk meluncurkan rudalnya. Tahun lalu, ketika perayaan hari kelahiran ke-100 Kim Il-sung, Korut meluncurkan sebuah roket ke orbit. Tapi, roket tersebut meledak sesaat setelah diluncurkan.

Kim Il-sung meninggal pada 8 Juli 1994 dan digantikan Kim Jong-il hingga tutup usia pada Desember 2011. Para pengamat pun menduga bahwa parade militer besar-besaran akan berlangsung pada Hari Matahari (hari kelahiran Kim Il-sung). Tetapi, perayaan kelahiran bapak bangsa itu justru diramaikan dengan festival bunga. Media pemerintah Korut juga sama sekali tak menyinggung soal konflik.

"Korsel dan AS telah mengirim pesan untuk berdialog. Makanya, kini Korut mulai mengubah sikap," komentar Yang Moo-jin, analis dari University of North Korean Studies di Seoul. "Maksud strategis Korut adalah berupaya mendapatkan perhatian dari AS dan Korsel. Upaya mereka berhasil. Tetapi, mereka tidak akan menerima saran untuk memasuki dialog ringan," lanjutnya. (BBC/RTR/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Maduro Menangkan Pilpres Venezuela

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler