jpnn.com, LIMAPULUH KOTA - Perbaikan ruas Jalan Negara Sumbar-Riau yang sudah berulangkali mengalami longsor di Kilometer 201 dari Kota Padang, dinilai lamban oleh warga Sumbar dan Riau.
Akibatnya, jalan yang berada tepatnya di dekat Kedai Nasi Si Bur, Nagari Tanjuangpauh, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumbar, sering mengundang kemacetan dan memicu ekonomi biaya tinggi.
BACA JUGA: Heboh Kabar Ulama Sumbar Haramkan Memilih PSI, Ini Faktanya
Terakhir kali, kemacetan parah terjadi Minggu malam lalu (18/11) hingga Senin dini hari (19/11).
Ribuan kendaraan dari arah Sumbar maupun Riau, sama-sama tidak bisa lewat, akibat adanya truk yang terserampang persis di tengah jalan yang sedang diperbaiki tersebut.
BACA JUGA: Dorong CSR Kampung Gambut Berdikari Pertamina Dinasionalkan
Meski pada Selasa sore (20/11), arus lalu-lintas sudah kembali normal, tapi tetap saja, jalan ini menjadi "momok" menakutkan bagi para pengemudi.
"Jalan ini kan sudah berulangkali mengalami longsor dan amblas. Kalau tidak salah, mulai dari 2006 lalu. Waktu itu, ada truk Hino yang terpuruk bersama badan jalan yang amblas. Kemudian, pada November 2014, jalan ini amblas lagi. Lalu, dibuatlah jalan disampingnya. Tapi, jalan yang dibuat ini juga sering longsor. Perbaikannya, sampai sekarang tak tuntas-tuntas," kata Ari Adiswanda, 32, pengemudi truk asal Limapuluh Kota kepada Padang Ekspres (Jawa Pos Group), Selasa sore.
BACA JUGA: Keluhan Warga: Pemasukan tak Sebanding Pengeluaran
Ari berharap, perbaikan jalan Sumbar-Riau di dekat kedai nasi Si Bur yang sering disinggahi sopir beras dan penumpang bus antar kota-antar provinsi, apat dipercepat oleh pihak terkait. Sebab, dengan kondisi seperti sekarang, jalan ini sempit dan rawan mengundang kemacetan.
"Seperti kejadian pada Minggu malam lalu, waktu itu saya mau mengantar kotoran ayam (pupuk kompos-red) ke Minas, Riau. Tapi, baru sampai di Rimbodata, sudah terjadi macet panjang akibat ada truk yang terpuruk dengan posisi miring di jalan yang sedang dalam perbaikan itu. Kemacetan in berlangsung cukup lama, sampai Senin pagi, saya baru bisa jalan. Dan sampai hari ini, saya masih belum bisa pulang ke rumah karena masih di Riau," kata Ari Adiswanda.
Tidak hanya Ari, seorang warga Jalan Pangeran Hidayat, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Pekanbaru Kota, Kota Pekanbaru, Riau, yang mengaku bernama Hendro,47, juga mengeluhkan lambannya perbaikan jalan longsor di dekai kedai nasi Sibur, Tanjungpauah, Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumbar. Hendro pun, membandingkan dengan penanganan jalan amblas di Riau.
"Kalau di Riau, jalan yang longsor ini, cepat penangananya. Di Sumbar, saya lihat, sudah lama jalan ini longsor, tapi tak juga selesai-selesai. Padahal, jalan ini penting sekali, bagi warga Sumbar dan Riau," kata Hendro yang mengaku sering ke Sumbar karena anaknya menimba ilmu pada salah satu pondok pesantren berkonsep boarding school yang ada di Provinsi Ini.
Senada dengan Ari dan Hendro, tokoh pemuda Tanjuangpauah, Doni, yang rajin berkorespondensi dengan Padang Ekspres, sejak Oktober lalu, juga mengeluhkan lamanya perbaikan jalan longsor di nagarinya. Sambil mengirim video kemacetan jalan yang mencapai 3 kilometer, Doni menyorot persoalan pengerjaan jalan yang tidak kunjung tuntas.
Di sisi lain, Kapolres Limapuluh Kota AKBP Haris Hadis yang dikonfirmasi Padang Ekspres Senin malam (19/11), membenarkan terjadinya antrean panjang di jalan Sumbar-Riau, dekat rumah makan Si Bur, pada Minggu malam hingga Senin dini hari.
"Iya, memang sempat macet semalam, akibat ada truk rusak di tengah jalan yang diperbaiki. Tapi, Senin siang sampai sekarang, sudah bisa dilewati kembali," kata AKBP Haris Hadis.
Terkait dengan perbaikan jalan, Kapolres yang ramah dengan awak media ini, meminta Padang Ekspres untuk menanya langsung ke Satuan Kerja (Satker) Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Barat.
"Informasi yang kami terima, targetnya, perbaikan jalan itu selesai akhir tahun. Sekarang, masih pengerasan," kata Kapolres.
Sementara itu, Kepala Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Sumbar, Feri, belum berhasil dikonfirmasi Padang Ekspres. Pesan singkat yang dikirim ke nomornya, sampai berita ini dikirim ke redaksi, belum dibalas. (frv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batang Sinamar Meluap, Puluhan Hektare Sawah Terendam Banjir
Redaktur & Reporter : Budi